Kab. Semarang (11/02) – Mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2022 melakukan kegiatan edukasi tentang penyakit diabetes melitus kepada masyarakat yang ada di desa Pakis, kecamatan Bringin, kabupaten Semarang. Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud pengabdian masyarakat terkait bidang ilmu ilmu yang telah dipelajari khususnya selama kuliah.
Edukasi tentang penyakit diabetes melitus kepada masyarakat dilakukan secara luring kepada masyarakat dan dengan memberikan booklet. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara luring bertujuan agar penyampaian materi dapat optimal dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.Â
Tujuan dari kegiatan edukasi adalah sebagai bentuk pengenalan, pencegahan dan pengendalian penyakit diabetes melitus kepada masyarakat awam agar dapat terhindar dari penyakit tersebut.
Penyakit diabetes melitus merupakan penyakit yang dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Diabetes melitus termasuk dalam penyakit degeneratif yang umumnya disebabkan karena pola perilaku yang tidak sehat. Untuk itu diperlukan suatu upaya pengendalian dengan mengubah pola perilaku masyarakat dari yang tidak sehat menjadi lebih sehat.Â
Perubahan perilaku berasal dari dalam individu yang dapat terjadi apabila pengetahuan dan kepedulian masyarakat telah terpenuhi. Langkah yang tepat agar masyarakat dapat mengetahui dan paham bagimana upaya pencegahan dan pengendalian diabetes melitus yang baik yaitu dengan pemberian edukasi oleh orang yang cukup mengerti agar masyrakat lebih menerima dan mampu menerapkan kedepannya.
Informasi terkait penyakit diabetes melitus sudah banyak beredar terutama di media sosial, namun minat masyarakat untuk mengakses akan hal tersebut masih rendah. Selain itu, karena beragamnya sumber informasi yang ada seringkali membuat masyarakat bingung dan mempertanyakan kebenaran informasi yang diterima. Dengan adanya program edukasi mengenai penyakit diabetes melitus oleh mahasiwa kkn yang disampaikan melalui booklet, maka masyarakat dapat mudah dalam menerima informasi tentang penyakit diabetes melitus.
Pemilihan booklet sebagai media informasi dikarenakan booklet sudah merangkum semua isi materi dan mudah dipahami oleh masyarakat, sehingga minat masyarakat dalam membaca semakin tinggi.Â
Masyarakat dapat mengakses informasi dengan mudah dan tidak perlu mempertanyakan kebenaran terkait informasi yang diterima. Pengemasan booklet juga dilakukan secara menarik dengan kata-kata yang mudah dimengerti dan gambar yang mendukung.Â
Pelaksanaan juga dilakukan secara langsung kepada masyarakat supaya lebih menegaskan isi materi tentang penyakit diabetes melitus. Mahasiswa melakukan penyampaian materi menggunakan booklet dan kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab supaya diskusi dapat dilakukan dua arah.