Mohon tunggu...
Afifah Aryani
Afifah Aryani Mohon Tunggu... Guru - write to heal

Antusias pada semua hal yang berbau tulis menulis dan juga membaca

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Menemukan Solusi dari Berbagai Permasalahan di Masa New Normal

27 Mei 2022   19:54 Diperbarui: 27 Mei 2022   20:04 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak terasa ya, sudah dua kali putaran perayaan kemenangan dari menahan makan, minum juga maksiat di bulan Ramadan kita dirundung wabah, jarak antara anggota keluarga yang terpisah karena pekerjaan di luar kota atau hal lainnya tidak lagi diperbolehkan mendekat dalam hari perayaan kemenangan, bahkan menjauh satu sama lain menjadi dalih untuk saling menjaga.

Senyuman-senyuman manis yang sudah terbiasa terlihat,  sudah sangat terlalu sulit untuk ditemukan, ternyata senyum yang dulu biasa disunggingkan adalah sebuah nikmat dan mempunyai energi yang begitu besar yang jarang kita disadari, disebutkan dalam sebuah Hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

yang artinya "Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikit pun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri". (HR. Muslim).

Sebagaimana disebutkan dalam Hadist, bertemu dengan saudara lalu tersenyum dengan wajah berseri adalah sebuah kebaikan, sayangnya wabah datang membuat hidung dan mulut tertutup dengan masker. Bukan hanya itu, mudik yang biasanya menjadi suatu kebiasaan dalam perayaan kemenangan, menjadi sebuah larangan, pada akhirnya Sillaturrahmi diwakilkan pesan,  telepon dan vidio call. 

Syukurnya,  teknologi sudah begitu canggih hingga komunikasi kita tak terputus terlalu jauh. Dua tahun bukanlah waktu yang singkat, rindu yang terus di tabung satu sama lain sudah terlalu banyak, mungkin jika pun ditakar dengan suatu wadah pun tak akan cukup, saking banyaknya rindu yang terpendam. Situasi bisa sebegitu mudahnya berubah ya, Sillaturrahmi yang pahalanya melimpah di hari kemenangan jadi terbatas jarak.

Wabah yang datang dengan waktu yang begitu lama mengajarkan kita Kembali memaknai arti dari kata rumah. Kembali ke dalam diri kita sendiri, mengenal diri kita sendiri lebih dalam karna begitu banyak waktu yang digunakan dalam kesendirian. Syukurnya, perayaan kemenangan kali ini orang yang terpapar wabah sudah berkurang, hingga pemerintah pun membolehkan kita untuk mudik. 

Tibalah kita di masa new normal, yang sebelum wabah ini berada, biasanya setiap tahunnya arus mudik menyebabkan macet, kali ini mungkin akan menjadi tahun pencetus macet paling lama. Betapa tidak, berjuta-juta kendaraan berangkat dari berbagai daerah pulang ke kampung halamannya hingga membuat macet yang tak terhenti, karena beribu kendaraan pulang di waktu yang sama, macet pun tak terbendung.

Kali ini tenang saja,  macet tidak akan menjadi masalah bagi kita untuk bisa bertransaksi dengan mudah, digitalisasi semakin meningkat di masa new normal ini, sebab saat wabah melonjak, semua transaksi terbatas jarak, maka solusi untuk mempermudah transaksi sudah disuguhkan dengan baik, lebih mudah juga cepat meski jarak memisahkan begitu jauh. 

Dulu meski tidak ada pertemuan, komunikasi saya dengan orang tua masih saja harus terjalin, uang bulanan untuk keduanya haruslah tersampaikan, bersyukurnya transaksi kali ini sudah sangat mudah juga cepat, tak perlu takut hal yang tidak diharapkan terjadi, karna transaksinya pun sudah begitu aman. Transaksi ini dibantu oleh BRImo yang bisa dilakukan dimana pun kita berada. Ibu senang, kitapun tenang.

Transaksi transaksi yang memudahkan itu juga menjadi solusi saat saya sempat bingung sekali untuk pulang kampung lebih dulu atau menunggu saatnya diberi gaji di akhir bulan, karna hari perayaan kemenangan kali ini jatuh pada tanggal 3 Masehi, yaitu awal dari bukan Mei, jika pulang di akhir bulan April tentu saja jalanan akan lebih macet dan waktunya sudah mepet ke hari perayaan kemenangan, 

meski perjalanan memakai kereta, tapi butuh setengah jam dari tempat saya menuju stasiun kereta api, tetap saja perjalanan ke stasiun akan melewati lautan kendaraan, jika pun pulang di akhir bulan, namun pada akhirnya saya mendapatkan solusi, yaitu menitipkan uangnya ke teman yang rumahnya dekat dengan tempat kerja lalu transaksinya dilakukan melalui BRIlink lewat transfer.

Betapa senangnya, transaksi-transaksi berikutnya berlanjut setelahnya, setelah mudik di kampung halaman, saat saldo sudah mulai habis dan Bank pun tutup karna libur pasca perayaan hari kemenangan, maka solusinya adalah datang ke BRILink. Setelah dua tahun berlalu, kita bisa menikmati kebersamaan Bersama keluarga kembali tanpa ada kerisauan. 

Saudara dari Jakarta sudah bertanya-tanya dari jauh hari soal pemesanan tiket kereta karena saya pun pulang memakai kereta dan ternyata banyak sekali penumpang yang tidak bisa pergi karena tiket sudah habis terjual melalui online. Syukurnya saya sudah memesan tiket online dua hari sebelum pemberangkatan, transaksinya  sudah begitu mudah karna dibantu apk BRImo, tinggal di scan saja QRIS nya, cepat sekali . 

Maka saya sarankan saudara saya untuk memesan tiket kereta melalui online, khawatir kehabisan tiket jika pemesanannya dilakukan di tempat langsung. . Sudah tidak ada kerisauan lagi, dengan semua kemudahan transaksi darinya saya merasakan keistimewaan di masa new normal ini dimanapun dan kapanpun, bahkan saat di kampung halaman sekalipun.

Akhirnya, new normal ini kita Kembali mudik, sehingga kata dari "Mudik" tahun ini kembali hidup, kampung halaman menjadi hangat karna kedatangan penghuni yang sudah lama tidak menemuinya. Sahabatku, akhirnya dia kembali mudik ke kampung halamannya yang berdekatan dengan kampung halaman saya. Rasa haru juga Bahagia bercampur aduk, sudah sekian lamanya kita tidak bertemu, 

dan tahun ini Allah izinkan kami bertemu Kembali. Tujuan dari pertemuan kita adalah bersillaturrahmi berbalut kuliner dari satu tempat makan ke tempat minum yang dipenuhi lautan manusia. Saat menunggu hidangan minuman, raut mukanya terlihat gelisah dan panik, dan Ketika saya bertanya tentang apa yang terjadi, ternyata dia panik karna ada paket COD datang ke tempatnya di Cianjur, 

Dia pun terus berkomunikasi dengan kurir, dan akhirnya kitapun menemukan solusi dengan cepat, yaitu mengirimkan uang digital ke kurir yang mengantarkan paket COD itu, transaksinya dilakukan melalui BRImo dengan cepat dan dipastikan aman. Akhirnya wajahnya Kembali berseri lalu Kembali menikmati percakapan yang sepertinya tidak akan habis dalam satu hari.

Terima kasih BRImo juga BRILink karna sudah menjadi solusi dalam perayaan kemenangan. Karnanya, banyak sekali hal istimewa yaitu bertemu keluarga, teman teman bahkan sampai bisa mengadakan reuni kembali dengan tenang dan menyenangkan, karna hal-hal yang bersifat transaksi sudah begitu mudah, aman dan cepat itu  bisa diakses kapanpun dan dimanapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun