JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.1
ALHAMDULILLAH.. saya selalu mengucap syukur bahwa ternyata saya kembali bisa menimba ilmu di CGP ini setelah 2 bulan off. Semangagt baru, kondisi baru harus selalu dihadapi dan dinikmati. Tidak terasa juga saya telah menyelesaikan modul 3.1 tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin, yang merupakan modul awal dari paket modul 3 ini. Seperti biasanya, setelah menyelesaikan pembelajaran, saya perlu melakukan refleksi pembelajaran yang saya peroleh dari modul ini. Dalam kesempatan ini, saya akan menyampaikan hasil refleksi saya menggunakan model 4F atau 4P, yaitu Facts (Peristiwa), Filling (Perasaan), Findings (Pembelajaran), dan Future (Penerapan).
1. Facts ( Peristiwa )
Sebelum memulai pembelajaran modul 3.1, kami memulainya dengan pre-test. Setelah itu, pembelajaran dilanjutkan dengan alur MERDEKA (Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata), seperti yang sudah biasa dilakukan dalam modul-modul sebelumnya.
Tahap pertama, yaitu "Mulai dari diri", dimulai dengan menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin. Kami juga melakukan survei dengan sebuah kasus yang dihadirkan, dan kami menganalisisnya secara mandiri seolah menjadi seorang kepala sekolah.
Tahap kedua adalah "Eksplorasi Konsep", di mana kami, sebagai peserta, secara mandiri belajar dan mendalami semua materi yang ada dalam modul 3.1 di platform pembelajaran kami (LMS). Di sini, kami mempelajari kasus dilema etika dan bujukan moral. Pada akhir eksplorasi, terdapat forum diskusi di mana kami, para peserta, melakukan analisis terhadap kasus-kasus yang ada di LMS.
Tahap ketiga, yaitu "Ruang Kolaborasi", kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Pembelajaran dilakukan secara online melalui Gmeet dengan bimbingan fasilitator kami, Sri Wachjuningsih, M.Pd. Kami menganalisis sebuah kasus permasalahan yang diambil dari sekolah Pak Samuel. Kemudian, kami melakukan presentasi tentang hasil diskusi kami keesokan harinya.
Tahap keempat adalah "Demonstrasi Kontekstual". Kami diberi tugas untuk mewawancarai 2-3 kepala sekolah mengenai praktik pengambilan keputusan dalam kasus dilema etika yang terjadi di sekolah mereka. Kami, sebagai peserta, melakukan wawancara dan merekamnya.
Tahap kelima, "Elaborasi Pemahaman", dimulai dengan pembuatan pertanyaan. Pada tanggal 13 Februari 2024, kami mengikuti Vcon Elaborasi Pemahaman dengan instruktur untuk lebih memahami pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin.
Tahap keenam adalah "Koneksi antar materi", di mana kami mengaitkan materi pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin dengan materi-materi pada modul-modul sebelumnya.
Terakhir, "Aksi nyata" mengharuskan kami, peserta, untuk mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah kami.