Mohon tunggu...
nurul afifah
nurul afifah Mohon Tunggu... Guru - pencipta puisi amatiran

Pecinta puisi ingin mencoba mengekspresikan diri melalui puisi walaupun hanya amatiran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.3

13 Februari 2024   14:34 Diperbarui: 13 Februari 2024   14:43 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

MODUL 1.3

Salam dan bahagia ibu/bapak guru.

Saya akan mencoba menulis refleksi menggunakan teknik "Six Thinking Hats" atau "Enam Topi Berpikir" untuk memperkaya pemikiran saya.

Teknik ini melibatkan enam topi berwarna yang masing-masing memiliki makna berbeda. Topi putih digunakan untuk mengumpulkan fakta, topi merah untuk mengeksplorasi perasaan, topi kuning untuk mencari manfaat, topi hitam untuk mengidentifikasi kendala, topi hijau untuk merangsang ide kreatif, dan topi biru untuk merumuskan kesimpulan.

Saya memulai refleksi ini dengan mengenakan topi putih untuk merinci fakta-fakta yang telah saya kumpulkan. Saya memulai dengan membuat gambaran tentang seperti apa murid di masa depan dalam sebuah gambaran visual. Saya juga mulai menjelajahi konsep visi guru penggerak dan berbagi pandangan serta tugas kesimpulan tentang inkuiri apresiatif. Saat saya menjelajahi inkuiri apresiatif, saya menyadari bahwa ini adalah pendekatan kolaboratif yang didasarkan pada kekuatan individu dan kelompok. Salah satu model dalam inkuiri apresiatif yang menarik perhatian saya adalah BAGJA, yang merupakan singkatan dari "buat pertanyaan utama, ambil pelajaran, gali mimpi, jabarkan rencana, dan atur eksekusi."

Setelah mempelajari secara mandiri dari Mulai dari DIri dan Eksplorasi Konsep mengenai canvas BAGJA dalam menentukan visi Guru Penggerak, saya bergabung dalam diskusi ruang kolaborasi dengan rekan-rekan calon guru penggerak lainnya pengajar praktik dan fasilitator kami Ibu Sri Wachjuningsih. Kami berbagi pandangan tentang materi Modul 1.3 ini dan bersiap untuk presentasi yang akan dilakukan keesokan harinya.

Pertemuan selanjutnya, kami melaksanakan presentasi mengenai visi dan prakarsa perubahan yang kami kembangkan sebagai kelompok. Kami menggunakan kanvas Bagja sebagai panduan kami dalam merumuskan ide-ide dan tindakan. Selain itu, kami juga mengunggah tugas kami ke ruang kolaborasi sebagai bentuk kontribusi kami dalam pembelajaran bersama.

Setelah itu, saya mengikuti sesi elaborasi pemahaman yang dipimpin oleh instruktur, Ibu Anggi. Kemudian, dilanjutkan dengan melakukan demonstrasi kontekstual. Saya sangat bersemangat mempelajari modul ini dan saya dapat menjalankan aksi nyata sebagai bagian dari pembelajaran ini.

Saya merasa sangat bersyukur telah mencapai tahap ini dalam pembelajaran dan berhasil melewati modul 1.1 dan 1.2 dengan baik. Setiap materi dalam modul ini menjadi tantangan yang menarik bagi saya, dan saya selalu penasaran dengan apa yang akan datang dalam pembelajaran berikutnya, khususnya Modul 1.4.

Ada banyak manfaat yang saya peroleh dari program ini. Saya mendapatkan pengetahuan baru, keterampilan baru, dan pemahaman yang lebih dalam tentang filosofi pendidikan, nilai-nilai guru penggerak, serta bagaimana membangun visi sebagai guru penggerak. Saya juga belajar untuk lebih percaya diri dalam berpendapat dan berkontribusi dalam diskusi kelompok.

Namun, seperti dalam setiap perjalanan, tentu ada kendala yang dihadapi. Salah satu kendala yang paling mencolok adalah mengatur waktu antara pekerjaan rutin di sekolah dengan tugas dalam program guru penggerak ini. Saya menyadari pentingnya mengelola waktu dengan baik agar semua berjalan tanpa hambatan dan sesuai dengan harapan. Salah satu strategi yang saya terapkan adalah menghindari menunda pekerjaan dan langsung mengerjakan tugas saat diberikan. Namun, terkadang ketika mau mengerjakan ada saja pekerjaan lain yang mendesak yang harus dikerjakan terlebih dahulu sehingga menunda mengerjakan tugas ini terutama bagian refleksi dwimingguan. Keluarga saya selalu mengingatkan saya untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan, belajar, dan kesehatan.

Selama proses refleksi, saya juga menghasilkan berbagai gagasan kreatif tentang bagaimana saya dapat menjadi seorang guru penggerak yang efektif:

1. Menerapkan pembelajaran yang bervariasi untuk mencapai konsep "Merdeka Belajar".

2. Mengembangkan keterampilan intelektual dan moral siswa melalui bimbingan dan teladan.

3. Berkolaborasi dengan rekan guru untuk mendukung pembelajaran.

4. Menyediakan contoh dan inspirasi bagi siswa dalam proses belajar mereka.

5. Menerapkan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada kebutuhan dan perkembangan individu siswa.

Dalam topi berwarna biru, saya merumuskan kesimpulan dari refleksi ini. Menjadi bagian dari agen perubahan dalam dunia pendidikan adalah impian saya. Program guru penggerak ini telah memberikan saya pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Saya menyadari bahwa masih akan ada kendala dan tantangan yang harus saya hadapi, namun, saya yakin bahwa dengan komitmen dan usaha yang sungguh-sungguh, saya akan bisa mengatasinya.

Terima Kasih

Salam dan bahagia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun