Mohon tunggu...
nurul afifah
nurul afifah Mohon Tunggu... Guru - pencipta puisi amatiran

Pecinta puisi ingin mencoba mengekspresikan diri melalui puisi walaupun hanya amatiran.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Menjadi Ibu Rumah Tangga atau Working Mom?

19 Mei 2023   23:12 Diperbarui: 19 Mei 2023   23:07 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan hidup yang tiada habisnya. Semua orang memang mempunyai perjalanannya masing-masing khususnya kita kaum wanita. Bisa dibilang perjalanan kita tidak cukup sampai pada kata ijab dan qobul saja, tetapi ternyata dari kata tersebut kita menjalani kehidupan yang baru. Kehidupan yang sesungguhnya akan kita jalani tanpa Ayah dan Ibu.

Dulu ketika jadi anak SD, kok sepertinya enak ya ketika jadi anak SMP, SMA. Ketika SMA kok enak ya jadi anak kuliah. Wah, ternyata itu tidak seperti yang dibayangkan guys..

Kadang memang ketika kita melihat kehidupan orang lain yang hanya dilihat dari luar, sepertinya baik baik saja. Kita tidak tahu apa yang sudah mereka alami sampai pada titik ini. Memang kata orang tua, hidup itu sawang sinawang. hmm..

Pencapaian kita sampai disini juga harus kita syukuri, sampai dimana kita bisa menadi diri kita sendiri, dengan pendirian dan prinsip yang kita pegang teguh. Itu menjadi suatu anugerah bagi kita. 

Baca juga: Karenamu Kami Kuat

Setelah menikah, kita sebagai kaum hawa dihadapkan pada pilihan apakah akan tetap bekerja ataukah akan menjadi ibu rumah tangga yang tugasnya ternyata melebihi working mom yes. Kalau kita dari awal sudah sepakat dengan calon suami mungkin itu akan menjadi mudah. Kesepakatan itu akan menjadi pondasi bagi diri kita untuk tetap pada pendirian kita. Tapi kalau ada kendala setelah menikah, mungkin bisa didiskusikan lagi dengan suami.

Enak jadi ibu rumah tangga atau working mom?

jawabannya ya dua duanya sama saja berat mom. apalagi kalau kita sudah punya anak. 

Baca juga: Sampai Batas Waktu

Ketika jadi ibu rumah tangga, kita 24jam bersama anak. Memang kita bisa memantau tumbuh kembang anak, bahasa anak, dan lebih dekat dengan kita. tetapi emosi kita yang kadang kurang terkontrol. Ini menjadi kunci terpenting dan menadi suatu PR buat kita para mom untuk belajar menadi lebih sabar kepada anak. Belum lagi ketika urusan rumah belum beres semua, anak minta gendong, nangis, dll. Itu massyaalloh sekali rasanyaaa.. jika dibayangkan rasanya ingin kabuur saja. 

Untuk yang tanya working mom? Working mom juga sebenernya sama, kalau kita bekerja dari pagi sampai siang, paling tidak anak kita pegang setelah bekerja. kita memang tetap pantau perkembangannya terus, dan jangan lupa berikan wejangan untuk yang momong. 

Misalnya jadwal makan anak, jadwal tidur, makanan yang dia makan apa saja, pemberian asi, dan paling penting usahakan anak nyaman dengan pengasuhnya.

Menjadi working mom juga sama capeknya, tetapi mungkin terhibur di tempat kerja karena tidak 24jam di rumah sehingga tidak bikin stress. 

T

etapi kembali lagi sesuai dengan kehendak mom semua ya, senyamannya mom gimana, soalnya pilihan orang berbeda-beda. jadi kita semua juga harus menghargai semua pilihan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun