Dalam upaya mendukung perkembangan industri furnitur di Kabupaten Madiun, TIM FLEXIS dari Universitas Negeri Malang berhasil lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Mereka telah merancang dan mengembangkan mesin pelapis High Pressure Laminate (HPL) yang inovatif untuk mempercepat proses produksi di CV. Cahya Interior Decoration (CID).
Pelapisan HPL pada kayu multiplex merupakan langkah penting dalam pembuatan furnitur berkualitas tinggi. Selain memberikan tampilan akhir yang elegan, HPL juga melindungi permukaan kayu dari kerusakan. Kabupaten Madiun, khususnya Desa Purworejo di Kecamatan Geger, telah menjadi pusat industri furnitur yang signifikan dengan permintaan yang terus meningkat. CV. Cahya Interior Decoration (CID), yang didirikan oleh Bapak Syamsul Afandi, memainkan peran utama dalam memenuhi permintaan ini. Saat ini, CID memproduksi rata-rata 78 produk furnitur setiap bulan, dengan setiap produk menghasilkan pendapatan sekitar 2 juta rupiah, memberikan rata-rata omzet bulanan sebesar 156 juta rupiah.
Meskipun CID telah menunjukkan kinerja yang solid, perusahaan ini menghadapi tantangan besar dalam memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Dengan rata-rata pesanan mencapai 90 produk per bulan, mereka hanya mampu menyelesaikan 78 pesanan, sebagian besar karena proses pelapisan HPL yang masih dilakukan secara manual. Proses manual ini tidak hanya memakan waktu tetapi juga sering kali menghasilkan kualitas adhesi yang kurang optimal, yang dapat menyebabkan HPL mudah terkelupas karena adanya rongga kecil antara HPL dan permukaan kayu.
Menjawab tantangan ini, Tim PKM-PI mengembangkan mesin pelapis HPL berbasis sistem roll dengan teknologi Flexible Spring Press. Mesin ini dirancang untuk memberikan tekanan yang merata dan konsisten pada seluruh permukaan kayu, mengurangi risiko terbentuknya rongga dan meningkatkan daya rekat HPL. Implementasi mesin ini di CID diharapkan dapat mempercepat proses pelapisan, meningkatkan kualitas hasil akhir, dan efisiensi produksi secara keseluruhan.
Dengan adanya mesin pelapis HPL yang baru, CID tidak hanya dapat meningkatkan kapasitas produksinya untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, tetapi juga meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mengurangi biaya produksi akibat kebutuhan pelapisan ulang. Inovasi ini membawa harapan baru bagi industri furnitur lokal untuk terus berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H