Mohon tunggu...
Alfian Haris Aryawan
Alfian Haris Aryawan Mohon Tunggu... -

planologi 2k14 ITS

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Energi Listrik yang Perlu Diselaraskan Guna Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

27 Desember 2015   13:23 Diperbarui: 27 Desember 2015   18:33 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembangkit listrik tenaga angin menjadi solusi bagi warga di daerah terpencil seperti di Dusun Kalihi, Sumba, NTT. (KOMPAS TV/ANJAS PRAWIOKO)

Energi merupakan salah satu pendukung mobilitas suatu negara. Dengan adanya energi berbagai aktivitas dapat terlaksana. Listrik salah satunya. Listrik di Indonesia memang telah mengalir ke hampir seluruh lokasi pemukiman di indonesia. Dan sayangnya masih ada kata “hampir” pada kalimat tersebut. Masih ada beberapa lokasi pemukiman warga yang belum mendapatkan aliran listrik. Oleh karena itu, Indonesia perlu berinovasi dalam hal penciptaan alat pembangkit listrik.

Berbicara tentang pembangkit listrik, PLTA Asahan III merupakan salah satu inovasi guna menghemat pengeluaran negara. PLTA ini berkapasitas 2×87 MW mampu menghemat hingga 2,5 Triliun/tahun. Tujuan dari pembangunan PLTA Asahan III ini bertujuan menyelaraskan konsumsi listrik dengan pertumbuhan tingkat ekonomi yang semakin meningkat di Sumatera Utara. Dan meningkatkan kualitas aliran listrik di Kabupaten Asahan dan sekitarnya menjadi lebih baik lagi. Pembangunan infrastruktur pembangkit listrik ini selain dilakukan oleh PLN (selaku pihak pemerintah), dibantu juga oleh pemerintah daerah (Gubernur Sumatera utara), Serta developer asing (Nippon Koei, Ltd) dan developer-developer lokal.

Model kerjasama yang digunakan dalam hal ini adalah kerjasama pemerintah dengan pemerintah daerah dan Swasta. Dimana daerah yang akan menerima listrik dari PLTA Asahan 3 juga turut andil dalam hal penyediaan acces road serta base camp untuk para pekerjanya. Sedangkan, pihak swasta asing, yaitu Nippon Koei, Ltd dan pihak swasta lokal memberikan bantuan dana terkait pembangunan PLTA Asahan 3.

Dari pembahasan diatas kita dapat mengerti bahwa kebutuhan dapat meningkat seiringan dengan pertumbuhan ekonomi yang ada. Dan penggunaan listrikpun juga akan meningkat seiring dengan menngkatnya jumlah kepadatan penduduk dari tahun ketahun. Oleh karena itu, peningkatan infrastruktur pembangkit listrik guna mendukung perekonomian negara sangat diperlukan. Diketahui bahwa developer di Indonesia cukup melimpah. Pembangunan yang menyangkutkan pihak swasta pastinya akan cukup membantu. Dan sudah cukup banyak pembangunan infrastruktur mobilitas suatu daerah yang dipegang pemerintah dengan pihak swasta. Dan hal itu cukup menjamin kualitasnya.

Banyak sekali inovasi yang telah diciptakan terkait pembangkit listrik seperti Pembangkit listrik tenaga Uap, Panas Bumi, Angin, Air, dan lain sebagainya. Namun, hanya beberapa inovasi saja yang berhasil dikembangan. Oleh karena itu, beberapa  inovasi lain yang mungkin dapat dikembangkan di Indonesia perlu didukung penuh dengan cara bekerjasama antara pihak pemerintah dengan pihak swasta. Dengan model kerjasama BOT (Build Operate Transfer) mungkin pemerintah akan dipermudah dalam hal pembangunan infrastruktur yang dituju. Model Kerjasama BOT merupakan kontrak antara instansi pemerintah dan badan usaha/swasta, dimana pihak swasta bertanggung jawab atas desain akhir, pembiayaan, konstruksi, operasi dan pemeliharaan sebuah proyek investasi bidang infrastruktur  selama beberapa tahu, biasanya dengan transfer aset pada akhir masa kontrak, atau sesuai dengan Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 mengenai pedoman teknis pengelolaan barang milik daerah.

Model kerjasama BOT sendiri telah sering diterapkan dalam pembangunan suatu infrastruktur di Indosesia. Salah satu contohnya adalah pembangunan jalan Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) yang merupakan salah satu bagian dari Megaproyek Tol Trans Jawa. Dengan jenis pembiayaan Konvensional dimana pendanaan fasilitas pelengkap guna mendukung pembangunan yang berasal dari pihak pemerintah pusat, BUMN, dan PDRB lokasi pembangunan yang telah ditentukan nantinya. Dengan demikian, semakin seimbangnya pembangkit listrik daerah dengan pertumbuhan perekonomian disuatu daerah yang semakin meningkat, maka akan semakin meningkat pula pendapatan daerah yang dapat mendukung pendapatan negara nantinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun