Kebijakan hilirasasi cukup populer setelah Presiden Joko Widodo membuat aturan bagi ekspor nikel. Yaitu, melarang ekspor bijih nikel agar  dikelola terlebih dahulu di dalam negeri supaya memiliki nilai tambah bagi harga jual nikel di pasar global.Â
Lalu, apa tujuannya hilirisasi dapat menuju ke masa transisi bagi ekonomi yang berkelanjutan untuk Indonesia?
Pengertian Hilirisasi
Hilirisasi adalah suatu proses pengolahan dan tranformasi bahan mentah atau sumber daya alam seperti minyak bumi, timah, dan batu bara. Indonesia juga memiliki potensi cadangan mineral yang tinggi, termasuk nikel dan emas. Menjadi produk jadi yang lebih bernilai tinggi, sehingga dapat menambah nilai ekonomi.
Tujuan Hilirisasi menjadi Ekonomi Berkelanjutan bagi Indonesia ke Masa Transisi
Tujuannya ialah kebijakan hilirisasi merupakan suatu langkah yang strategis dalam memperkuat upaya meningkatkan nilai tambah dan produktivitas, serta mendukung stabilitas perekonomian. Di lansir dari laman "Bank Indonesia - Penguatan Kebijakan Hilirisasi Untuk Kebangkitan Ekonomi", Kebijakan hilirisasi dalam mendukung stabilitas perekonomian, meningkatkan nilai tambah, dan produktivitas dapat di tempuh melalui hilirisasi mineral dan batu bara (minerba). Ke depan, perlu memperkuat hubungan kebijakan guna memperkuat hilirisasi untuk mendukung tranformasi Indonesia menuju negara maju, antara lain melalui peningkatan alat produksi, diperkuat aspek pengaturan dan kelembagaan, serta penguatan kerja sama perdagangan ditingkat global.
Kebijakan hilirisasi sebagai kebijakan transformasi berpotensi kuat meningkatkan nilai tambah dan produktivitas perekonomian, yang akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi dan ekspor. Karena, hilirisasi akan meningkatkan kapasitas perekonomian, yang pada gilirannya dapat memperkuat upaya dalam menjaga stabilitas perekonomian. Dalam hal ini, pertumbuhan ekonomi dapat terus berlangsung tanpa memberikan tekanan tambahan kepada inflasi sehingga dapat mendukung upaya mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan ke masa transisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H