Sayap-sayap sore patah kala itu, aku terlalu kencang mengepakan rasa percaya hingga malamku terlalu murahan menyerahkan senjaku padamu.
Senyap-senyap malam melangkah pergi kala itu, aku terlalu berisik mengharap mimpiku hingga matahari pagi terlalu jual mahal meneteskan embunnya padaku.
Terayap-rayap siang menyerah hari itu, aku seperti perupa yang sudah melukis segala gerak-gerikmu hingga malam tiba terlalu cepat tak terasa pekatnya sudah membenamkan keindahanmu.
Bercuap-cuap petang terbentur kepalanya saat itu, katanya; malam itu kau menjadi pelupa sesudah aku benar-benar tak mengingat lagi siapa yang telah membunuh diriku.
.....Mungkin saja lelah atau mungkin salahku sendiri yang terlalu mementingkan perasaanku dari pada perasaanmu....
-----
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI