Mohon tunggu...
Pemuja Sunyi
Pemuja Sunyi Mohon Tunggu... Duta Besar - 👤

.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menikmati Ketupat Lebaran di Musim Sunyi

30 Mei 2019   18:27 Diperbarui: 30 Mei 2019   18:32 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemana kesalahan ramaiku saat jiwa sedang sejernih ini, apakah fitri harus sesunyi ini lantas saya dijauhkan dari ucapan maaf yang menguap dari sanubari.

Kemana senyuman ramahmu saat jiwa sedang selapang ini, apakah raya harus sesunyi ini lantas saya dikucilkan dari jabat tangan mereka yang paling memeluk luka.

Kemana penghuni rumahku saat jiwa sedang semenang ini, apakah lebaran harus sesunyi ini lantas saya dibiarkan soorang diri bernyanyi di telingaku sendiri

Maaf..Maaf
Maaf..Maaf
Maaf..Maaf
Maaf..Maaf

Sebuah pengulangan kata basa-basi yang sesungguhnya selalu saja salah alamat. 

Dan merayakan kemenangan tanpa sebuah maaf tulus dari kamu yang pernah sangat aku lukai laksana saya yang hanya seorang diri menikmati ketupat lebaran di musim sunyi. 

Bahkan jauh teramat sunyi lagi bila aku tak bisa memaafkan diri saya sendiri.

-----

Indonesia Bagian Selatan, 30/05/19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun