"Not having kids is indeed natural anti-aging. You can sleep for 8 hours everyday, no stress hearing kids screaming. And when you finally got wrinkles, you have the money to pay for botox." --Gita Savitri Devi, 2023.
Tulisan ini tidak akan membahas pro dan kontra mengenai "child-free" yang tidak ada hentinya diperdebatkan oleh warganet. Pemikiran untuk tidak memiliki keturunan seumur hidup memang terdengar 'asing' di telinga mayoritas penduduk Indonesia. Sejatinya, pilihan untuk mempunyai anak atau tidak adalah kesepakatan masing-masing pasangan (di luar takdir Tuhan Yang Maha Esa).
Beberapa hari lalu, seorang influencer bernama Gita Savitri Devi mengunggah video singkat di Instagram bertajuk "POV: You are in your 30s and don't have any kids".
Dalam video tersebut, salah satu warganet berkomentar bahwa penampilan beliau layaknya masih berusia 24 tahun dan ditanggapi oleh mbak Gita dengan narasi di atas.
Pernyataan mbak Gita menuai 'keributan' baik di media sosial maupun media massa. Banyak yang beranggapan bahwa memiliki anak tidak ada kaitannya dengan cepat menua.
Kritikan dan hujatan menghiasi banyak media disertai pandangan masing-masing individu. Tidak sedikit pula yang berusaha menerka maksud dari pernyataan tersebut dengan pikiran yang lebih positif.
Barangkali, ya, barangkali, mengurus anak bagi mbak Gita merupakan salah satu pemicu stres dan menambah beban pikiran.
Dilansir dari Practo, terlalu sering merasa tertekan merupakan salah satu penyebab kulit menjadi lebih cepat keriput. Oleh sebab itu, beliau memilih untuk mencegah penuaan dini dengan jalur "child-free".
Rupanya, riset mengenai awet muda telah banyak dilakukan walau tidak ada yang menyatakan secara gamblang bahwa "child-free" memang mencegah penuaan dini.
Rupanya, riset yang dilakukan oleh peneliti dari George-Mason University of Virginia membuktikan bahwa memiliki anak dapat membuat DNA perempuan lebih cepat menua.
Riset tersebut berfokus pada telemore, bagian terpenting dari sel manusia yang dapat mempengaruhi bagimana sel tubuh dapat menua.
Oleh sebab itu, peneliti meyakini bahwa semakin panjang telemore yang dimiliki maka seseorang tersebut berpotensi lebih awet muda dan panjang umur. Riset terhadap telemore ini melibatkan responden perempuan dengan rentang usia 20-44 tahun atau usia produktif.
Seiring bertambahnya usia, telemore seseorang akan semakin pendek secara alami. Setelah dilakukan riset, ditemukan bahwa telemore perempuan yang memiliki anak lebih pendek daripada perempuan yang belum memiliki anak. Semakin banyak anak yang dimiliki, telemore akan semakin pendek. Namun, hasil tersebut masih membutuhkan penelitian lanjutan yang lebih dalam.
Penelitian lain menunjukkan hasil yang berbeda, bahwa tidak selamanya memiliki anak membuat perempuan lebih cepat menua dan tidak panjang umur.
Riset yang dilakukan di Amerika dan melibatkan 400 perempuan berusia kurang lebih 70 tahun dan memiliki anak di usia sekitar 30 tahun menunjukkan hasil bahwa mereka memiliki kemungkinan 3 kali lebih besar untuk awet muda pada DNA-nya.
Penuaan pasti terjadi, kulit wajah dan tubuh pasti lambat laun akan mengalami kemunduran. Dikutip dari National Library of Medicine, penuaan ditandai dengan hilangnya elastisitas kulit, epidermis yang menebal, hiperpigmentasi, berbintik, kerutan, kusam, dan kulit menjadi kasar. Penuaan adalah sinyal bahwa kemampuan tubuh seseorang dalam menghasilkan sel mengalami penurunan.
Adapun penyebab dari penuaan yang lebih cepat yakni kerusakan kulit yang diakibatkan dari paparan sinar matahari, merokok, mengonsumsi alkohol, dehidrasi, stres, dan pola hidup.
Penuaan dini juga dapat disebabkan oleh genetika. Namun, penuaan dini dapat dicegah dengan perawatan secara tropis maupun klinis. Yang pasti bukan melalui jalur "child-free", ya.
Secara tropis, mencegah penuaan dini secara alami dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan sehat yang mengandung vitamin C, anti-oksidan, asam hialuronat, penguat kolagen, dan peptida. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh juga penting untuk menjaga kulit agar tetap terhidrasi. Hindari junk food, pemanis buatan, MSG, dan sebagainya.
Pola hidup juga sangat mempengaruhi regenerasi sel tubuh. Olahraga yang teratur, istirahat yang cukup, serta menghindari rokok dan alkohol turut menjadi penentu kesehatan kulit.
Selain perawatan dari dalam, kulit juga membutuhkan perawatan dari luar seperti pemakaian sunblock saat beraktivitas di luar rumah, menjaga kebersihan tubuh, serta memakai skincare yang sesuai jenis kulit.
Menghindari stres berlebihan juga berperan penting dalam kesehatan kulit. Media Insider melaporkan bahwa stres berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit sebab hormon stres yang bernama kortisol  akan diproduksi secara berlebihan. Kelebihan kortisol dapat merusak kolagen dan elastin sebagai agen pengencang kulit.
Namun ---kembali lagi pada pembahasan di atas, tidak semua stres disebabkan oleh anak. Bahkan banyak testimoni di sekitar kita yang menyatakan bahwa setelah bertemu anak stres pun hilang seketika. Tiap orang memiliki stresor yang berbeda dalam hidup, tidak bisa disamakan apalagi dibanding-bandingkan.
Mengelola stres juga tak kalah penting dari perawatan melalui dalam dan luar tubuh. Mengelola stres artinya mampu mengendalikan segala pikiran, emosi, dan tindakan. Dengan melatih diri untuk mengendalikan hal-hal tersebut, maka seseorang akan dapat terlihat awet muda secara alami sebab sehari-hari tidak menampilkan raut muka yang kusut atau mengkerut.
Jika ada rezeki berlebih dan seluruh kebutuhan primer terpenuhi, meraih impian awet muda dapat dilakukan dengan prosedur klinis seperti suntik botox seperti kata mbak Gita, Plasma Rich Platelet (PRP), laser IPL, hifu, dan sebagainya. Perawatan 'sunnah' tersebut tentu memerlukan dana yang tidak sedikit.
Mengapa dikatakan 'sunnah'?
Sebab, tidak semua orang membutuhkan hal tersebut untuk terlihat awet muda. Let me introduce my 56-years-old-super-mom, a preschool teacher for almost 30 years, never had "botox and friends":
Semoga saya mewarisi gen awet muda beliau, aamiin... Hehehe, cheers!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI