Tidak heran banyak pula tangkapan layar tersebar di internet yang menunjukkan ketidaksopanan mahasiswa/i dalam menghubungi dosen. Pun sebaliknya, banyak dosen yang membalas pesan dari mahasiswa/i dengan kata-kata yang kurang mengenakkan didengar. Tiada asap jika tiada api, tak ada akibat jika tak ada sebab.
Oleh karena itu, berikut terdapat panduan umum mengenai tata cara menghubungi dosen melalui pesan singkat yang sekiranya dapat meminimalisir konflik dan juga salah paham:
1. Mempertimbangkan tampilan foto profil
Sebelum memutuskan untuk menghubungi dosen, pastikan foto profil yang sedang ditampilkan tidak mengandung kontroversi, ya. Contohnya foto dengan pakaian yang terlalu terbuka, pose yang terlalu alay, atau gambar-gambar yang kurang mengenakkan untuk dipandang.Â
Alangkah lebih bijak jika foto yang diunggah adalah foto diri sendiri dengan pose dan pakaian yang sopan. Atau ---jika kurang berkenan, tidak menampilkan foto profil juga hemat saya tidak masalah. Untuk case ini jarang dipermasalahkan, sih. Untuk berjaga-jaga saja.
2. Memperkirakan waktu saat hendak mengirim pesan
Adapun waktu yang paling tepat untuk mengirimkan pesan adalah disaat hari dan jam kerja. Sejatinya kegiatan sehari-hari dosen tidak hanya mengajar, akan tetapi juga melakukan penelitian, rapat, mengisi seminar, membimbing skripsi, belum lagi kegiatan rumahtangga dan pekerjaan lainnya. Yang menghubungi beliau pun tidak hanya 1-2 mahasiswa/i dalam sehari.Â
Oleh sebab itu, hindari menghubungi saat weekend, terlalu pagi, atau terlalu malam jika ingin urusan dilancarkan. Apabila kita menghargai waktu orang lain, pasti orang lain juga akan menghormati waktu kita. Betul, betul, betul?
3. Mengawali dengan salam dan permohonan maaf
Prinsip 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun) dalam kehidupan sehari-hari juga tetap dapat diterapkan di dunia maya (kecuali senyum deng).Â
Untuk memulai percakapan, usahakan diawali dengan salam dan diikuti dengan permohonan maaf seperti "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi Bapak/Ibu. Mohon maaf mengganggu...".