Mohon tunggu...
Afif Auliya Nurani
Afif Auliya Nurani Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Semakin kita merasa harus bisa, kita harus semakin bisa merasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tampil "Heboh" di Pesta Pernikahan Orang Lain, Untuk Apa?

15 Desember 2022   20:09 Diperbarui: 15 Desember 2022   20:32 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memantau perdebatan netizen di Twitter memang tidak pernah ada habisnya. Setelah kemarin ramai soal dampak positif maupun negatif pernikahan Kaesang-Erina bagi penduduk lokal, disusul pro dan kontra sikap Bunda Rachel Vennya mengenai perayaan ulang tahun anak pertamanya; hari ini warga Twitter kembali berdebat soal salah satu selebgram --yang kini sudah menjadi artis, mungkin? yang terpantau tampil "wah" di pernikahan Mbak Chelsea Islan dan Mas Rob Clinton.

Dari berbagai foto yang tersebar di media, selebgram tersebut kebetulan mengenakan gaya busana yang serupa dengan mempelai wanita yakni penuh dengan kilauan kristal, gaun berekor cukup panjang, dan penataan rambut yang juga terlihat mirip. 

Kalau soal warna gaun yang juga sama-sama soft, barangkali memang sudah ditentukan dresscode-nya, ya. Kemudian hal tersebut memunculkan berbagai diskusi menarik antar netizen terkait dengan etika berbusana tamu undangan dalam menghadiri sebuah pesta pernikahan.

Tweet yang memicu perdebatan netizen. Sumber: @tanyarl
Tweet yang memicu perdebatan netizen. Sumber: @tanyarl

Baca selengkapnya di sini.

Hemat saya, sesungguhnya dandanan si selebgram tidak melebihi dari Mbak Chelsea, kok. Pun potongan dan model gaun yang dikenakan juga cukup sederhana meski memang terkesan "khilaf" dalam hal bling-bling dan ekornya. Bagaimanapun, seorang Mbak Chelsea tetap terlihat anggun menawan aduhai seperti biasanya. 

Yang menjadi permasalahan, banyak di antara netizen yang menganggap hal tersebut memang disengaja oleh sesembak selebgram karena memang beliau seringkali mendapat predikat centre of attention dan kebetulan dianugerahi keindahan dari ujung rambut hingga ujung kuku kaki (alias, bikin iri aja!). Tapi saya yakin bahwa beliau tidak bermaksud untuk seperti itu, sih. Karena mau tampil bagaimanapun, beliau selalu terlihat flawless.

Fenomena tampil berlebihan di pesta pernikahan orang lain sebenarnya seringkali terjadi dan tidak hanya dilakukan oleh orang-orang terkenal saja. Bahkan beberapa oknum memang sengaja melakukannya untuk mendapatkan pujian dan validasi dari orang di sekitarnya. Barangkali kita sering menemukan konten TikTok yang menunjukkan seorang Ibu-ibu kondangan dengan dandanan super tebal, perhiasan menjuntai, dan warna busana yang mencolok mata. Sangat membagongkan, bukan? 

Memang benar bahwa memoles penampilan sedemikian rupa untuk menghadiri pesta pernikahan adalah hak segala bangsa. Pun kita tidak dapat mengendalikan hal-hal yang berada di luar jangkauan kita (uang dan selera mereka, contohnya). Namun, bukan berarti setiap orang bebas untuk tidak bijaksana dalam menentukan penampilan yang sekiranya dapat mengganggu atau mengalihkan perhatian bagi pemilik hajat. Asli, deh, terkadang saya terheran-heran dengan orang yang berusaha keras ingin menjadi pusat perhatian hingga sebegitunya. Bagaimana bila keadaannya dibalik, apakah oknum tersebut akan fine-fine saja?

Memangnya, apa sih dampak positif dari mengambil spotlight orang lain di hari bahagianya? Mungkin memang beberapa orang akan sejenak teralihkan perhatiannya, tapi hal tersebut tentu hanya bersifat sementara. Toh, tamu undangan lain sudah pasti mengetahui siapa pemilik pesta tersebut, dan selanjutnya akan terdistraksi dengan aktivitas lain. Misalnya, mengobrol dengan sesama tamu, berswafoto sana-sini, atau sibuk menikmati zuppa soup.

Kembali ke perdebatan netizen di Twitter, banyak dari "golongan kontra" yang menyatakan bahwa menjadi tamu undangan tidak semestinya berusaha secara sadar untuk menjadi pusat perhatian dalam pesta orang lain. 

Meski etiket tersebut tidak tertulis, setidaknya sebagai tamu undangan menunjukkan rasa hormat dan menghargai melalui penampilan selain dengan datang tepat waktu, menahan diri untuk tidak mengomentari masakan katering, dan sebagainya. Bahkan ada pula yang mengomparasikan dengan budaya masyarakat Korea Selatan, di mana tamu undangan dihimbau untuk berpakaian sederhana dan berwarna gelap agar yang-punya-pesta tetap terlihat shinning shimmering splendid.

Berikut saya lampirkan beberapa respon netizen lainnya:

Sumber: tertera
Sumber: tertera

ini informan yang bilang bahwa di Korea Selatan sudah tertanam budaya demikian, eh, malah debat soal perbedaan kultur

Sumber: tertera
Sumber: tertera

Memakai gaun putih juga rupanya dianggap "tidak sopan" karena terkesan menyamai pengantin -yang pada umumnya menggunakan gaun putih sebagai lambang kesucian dan lembaran baru. Tapi, kok jadi bahas hidung siapa?

Sumber: tertera
Sumber: tertera

Nah, lho, malah curhat :(

Akhir kata, ada baiknya kita mulai memperhatikan penampilan seperti apa yang ingin kita tunjukkan dalam menghadiri sebuah pesta dan mempertimbangkan apa tujuan kita untuk memilih penampilan tersebut. Saya rasa hal tersebut merupakan salah satu bagian dari basic manners, di mana kita sebagai makhluk sosial diharapkan dapat menempatkan diri, menghargai sesama, dan tidak membuat orang lain merasa uncomfortable. Just be kind, and kindness will come to you.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun