Metode ini mulai hitsbeberapa tahun yang lalu, yakni ketika sebuah ajang kompetisi penghafal Al-Qur'an di salah satu stasiun televisi menampilkan seorang anak bernama Kaisa. Anak tersebut memiliki ciri khas menghafal yang berbeda dengan peserta lainnya, yakni menghafal dengan gerakan. Bagi kompasianer yang belum pernah mengetahuinya bisa searchingdengan kata kunci "Metode Kaisa".
Metode ini sesuai bagi anak dengan tipe belajar kinestetik, yakni belajar dengan gerakan. Setiap potongan ayat memiliki gerakan berbeda yang disesuaikan dengan makna ayat tersebut. Kelebihannya, anak tidak hanya dapat menghafal Al-Qur'an, tapi juga mengerti artinya per kata. Pun ketika ada ayat yang terlupa atau terlewatkan, anak dapat mengingatnya dengan cara mengaitkan gerakannya agar sesuai. Adapun kekurangannya, metode ini akan lebih optimal untuk dilakukan ketika kondisi anak sedang senang dan prima daripada saat anak menjelang tidur malam atau bangun pagi. Selain itu, metode Kaisa juga membutuhkan waktu yang lebih lama dari metode-metode lainnya karena berfokus pada dua hal, yakni hafalan dan gerakan.
3. Kauny Quantum Memory (KQM)
Metode KQM ini dipopulerkan oleh Yayasan Askar Kauny. Yayasan ini merupakan lembaga non profit yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan dan memfokuskan diri pada pembinaan dan pengembangan ilmu Alquran, khususnya Tahfizhul Quran. Banyak sekali pelatihan menghafal Al-Qur'an yang diadakan oleh yayasan ini dan diberi nama "Master  (Menghafal Al-Qur'an Semudah Tersenyum) Training". Adapun teknik yang digunakan pada metode KQM ini yakni dengan cara berikut:
-Anak menyimak dengan sebaik-baiknya bacaan Al-Qur'an yang hendak dihafalnya dari seorang tutor (orangtua atau guru), baik langsung atau melalui media
-Selanjutnya anak mengucapkan kembali dari bacaan yang telah didengarkannya, kemudian tutor mengecek bacaan tersebut agar sesuai hafalannya dengan sumber yang benar
-Anak diberi wawasan tentang ayat yang dihafalnya tersebut dengan menggunakan ilustrasi atau gerakkan tangan dan anggota badan lainnya yang menggambarkan isi ayat tersebut
-Metode KQM sangat menekankan pemahaman terhadap ayat sehingga ketika proses menghafal juga disertakan makna setiap kata yang akhirnya nanti membentuk satu rangkaian makna yang utuh.
4. Phonic
Metode yang satu ini saya dapatkan ketika ada pelatihan Super Tahfidz beberapa waktu yang lalu. Metode ini dibuat oleh Ustadz Marzuqi Ihsan, foundersebuah lembaga pendidikan dan tahfidz di Malaysia. Adapun penekanan yang ada dalam metode Phonic ini adalah keabsahan bacaan, baik tajwid maupun makhorijul hurufnya. Metode ini menggunakan pola talqin, yaitu pendiktean bacaan untuk memastikan kebenarannya. Metode ini juga dikenal sebagai metode menghafal Al Quran dengan otak kanan. Karena memfungsikan otak untuk merangkai dari potongan-potongan ayat yang diingat.
Cara menghafalnya yakni dengan memotong satu ayat menjadi beberapa bagian (per kata) kemudian melafalkannya satu per satu secara berulang-ulang. Kelebihan dari metode ini adalah dapat mengajarkan anak tentang bagaimana mengucap huruf-huruf hijaiyyah sesuai dengan makhorijul huruf dan tajwidnya. Namun metode ini memerlukan waktu yang cukup panjang karena harus telaten dengan setiap detail kata-kata pada sebuah ayat.