"Jangan menjadi teman yang baik,
Tapi jadilah teman yang bermanfaat."
Ingatlah nasihat sederhana ini, in syaa Allah pahala kebaikan akan mengalir pada timbanganmu.
Ya, dewasa ini kata "teman" memiliki makna begitu luas. Istilah ini sering menjadi frasa yang cukup baper, seperti: teman palsu, teman sejati, teman rasa pacar, teman tapi menikah, teman ke surga... daaan masih banyak lagi. Namun dalam tulisan kali ini tidak akan membahas semua itu, melainkan tentang nasihat yang tertulis di atas. Ya, jangan jadi teman yang baik. Rugi. Lho, kok bisa? Mari pahami isinya dan kita renungkan berdua... (lah?)
Pertama, teman yang baik akan selalu berusaha menyenangkan hatimu dan melakukan hal-hal yang membuatmu nyaman. Tapi teman yang bermanfaat akan berusaha untuk memastikan bahwa hatimu sehat-sehat saja meski awalnya kamu merasa tidak nyaman. Barangkali dia terlihat cuek, menyebalkan, dan tega kepadamu. Namun dibalik sikap tersebut rupanya dia memiliki maksud dan tujuan lain, seperti misalnya ingin kamu lebih mandiri, tegar, dan tidak mudah mengeluh meski awalnya kamu menyebut dia sebagai teman yang jahat.
Teman yang bermanfaat akan cukup sulit diidentifikasi karena beda tipis dengan "teman yang benar-benar jahat", tapi kamu hanya akan menyadarinya secara terlambat. Mungkin ketika dia sudah tiada, atau ketika kamu mulai merasakan perubahan-perubahan baik dalam dirimu. Â
Kedua, teman yang baik akan membantumu menyelesaikan masalah. Sedangkan teman yang bermanfaat akan membantumu menghadapi masalah supaya kamu lebih dewasa. Ya, meski dengan jalan yang menurutmu sangat tidak ada baik-baik-nya, namun sadarilah bahwa semua teman yang kamu miliki sekarang tidak akan selalu ada hingga akhir hayat. Sehingga ketika kamu dihadapkan oleh masalah, kamu bisa mengatasinya sendirian tanpa harus bergantung pada orang lain.
Ketiga, teman yang baik seakan-akan tampak selalu mendukung setiap langkahmu, padahal bisa jadi dia hanya ingin melegakan hatimu saja. Tapi teman yang bermanfaat akan mengupayakan kelancaran langkahmu. Sooo sweet ya khaaan?
Terakhir, teman yang baik belum tentu sering mendoakanmu, malah bisa jadi hanya mendoakan di moment perayaan ulang tahunmu saja ---untuk kemudian sisanya cekrek-sana-cekrek-sini dan upload di instagram dengan caption "besties unnnccch". Hufff... sedangkan teman yang bermanfaat mungkin tidak turut merayakan ulang tahunmu, tapi dia akan selalu berdoa untuk teman-temannya seusai menunaikan sholat tanpa perlu diumbar-umbar di media. Meski rasa sayangnya tak tampak dalam perbuatan, tapi sejatinya doa adalah wujud dari rasa sayang yang paling terang benderang.
Pada intinya, teman yang bermanfaat adalah teman yang tidak hanya baik, tapi juga membawa perubahan baik dalam diri seseorang. Meski tak terlihat, atau dengan cara yang sama sekali tidak menunjukkan sikap "teman", dia akan memberi influence yang luar biasa bagi sekitarnya. Sejatinya, teman yang bermanfaat adalah sosok yang lebih dari sekedar sahabat, karena dia tidak hanya bisa mengubah moodmu, tapi juga merubah hidupmu.
Daaan bagi teman-teman yang berusaha menjadi bermanfaat, jangan takut menjadi teman yang dibenci ---selama kita berada di jalur yang bersih dan sehat, maka teman terbaik dengan pemahaman terbaik pula akan segera turut memenuhi lintasannya tanpa harus kamu tarik paksa. Bersih dalam artian tidak melanggar aturanNya, sehat dalam arti tidak tercemar oleh niat buruk lainnya. Pokoknya lillahi ta'ala dah.