4. Berdiskusi dengan orang lain
Selain membaca, sharing dengan orang lain juga akan banyak membantu dalam mengembangkan ide kepenulisan. Dengan diskusi, kita akan mendapat sudut pandang yang berbeda dari kacamata yang berbeda pula sehingga topik yang akan kita angkat akan semakin meluas. Selain itu, coba tunjukkan ide atau tulisan yang terkena block kepada orang lain supaya kita mendapat berbagai alternatif jawaban atau solusi untuk kelanjutan tulisan kita.
5. Mencari hal-hal yang "kekinian" atau yang sesuai dengan passion
Ketika ide sudah benar-benar mencapai kebuntuan yang haqiqieu, coba untuk mencari tahu hal apa yang sedang ramai diperbincangkan oleh khalayak. Dengan demikian, ide yang kita dapat akan terasa freshdan hasrat kita untuk menulis akan sedikit-banyak terdorong karena hal-hal "kekinian" itu selalu menarik perhatian.Â
Di samping itu, menulislah sesuai dengan passion yang dimiliki. Jika suka menulis fiksi, tidak baik memaksakan diri untuk menulis nonfiksi dan sebaliknya. Karena seringkali hal-hal yang kurang disukai akan membuat kita buntu dan tidak terarah dalam menulis. Namun sesekali mencoba out of the box juga bukanlah hal yang buruk sebagai tantangan baru dalam menulis. Asalkan dibekali riset dan pengetahuan, maka Insya Allah menulis takkan menjadi sesat.
Demikian jurus-jurus yang bisa diamalkan bagi writer's blocker. Akhir kata, semoga kita semua (utamanya kompasianer dan para pengabdi "one week one article"maupun "one day one article") dapat istiqomah dalam menulis dan memberi manfaat bagi orang lain. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H