Mohon tunggu...
Afiefatuz Zakiyah
Afiefatuz Zakiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bermanfaat bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Alternatif Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19

9 Juni 2022   21:24 Diperbarui: 10 Juni 2022   08:01 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada bulan Desember tahun 2019 di temukan penyakit COVID yang di sebabkan oleh jenis corona virus. Penyakit ini di temukan pertama kali di Wuhan, Tiongkok. Virus ini menyebar hampir ke seluruh dunia termasuk negara Indonesia. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa pada bulan Maret tahun 2020 negara Indonesia terkonfirmasi kasus COVID-19. Seluruh aktivitas masyarakat terpaksa di berhentikan sementara oleh pemerintah termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di perguruan tinggi. Pemerintah memberikan waktu 14 hari untuk masyarakat berdiam diri di rumah masing-masing. Setelah 14 hari tersebut ternyata penyakit COVID-19 semakin menyebar luas dan memakan banyak korban. Akhirnya pemerintah memberikan kebijakan dengan menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Pemerintah juga memberikan kebijakan kepada seluruh pelajar dan pengajar untuk tetap melakukan pembelajaran tetapi melalui media online (Daring), begitupun Mahasiswa dan Dosen. Pendidikan sangatlah penting bagi masa depan anak bangsa. Oleh karena itu dengan cara apapun dan dalam keadaan apapun pendidikan haruslah tetap terlaksana. Apalagi di zaman sekarang ini, pendidikan karakter sangatlah penting di sosialisasikan kepada peserta didik untuk membentuk karakter yang baik dan dalam rangka mencapai masa kedewasaannya. Oleh sebab itu ada alternatif Pembelajaran pada masa pandemi agar proses pendidikan tetap terlaksana sesuai dengan keinginan dan harapan negara.

Alternatif sendiri memiliki arti opsi lain, sedangkan pembelajaran adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Maka dapat disimpulkan alternatif pembelajaran adalah opsi lain atau pilihan lain dari proses pembelajaran. Dikarenakan pembelajaran offline atau luring tidak dapat dilaksanakan pada masa pandemi maka pembelajaran dilakukan secara daring sebagai pilihan. Sama hal nya dengan pembelajaran luring (tatap muka), pembelajaran online bertujuan untuk membentuk siswa yang cerdas dan berprestasi. Sebagai pendidik dimasa seperti ini memiliki tanggung jawab yang lebih besar bagi peserta didik. Pembelajaran Daring ini lumayan sulit untuk dilaksanakan karena peserta didik tidak bertatap muka langsung dengan pendidiknya. Pendidik harus semaksimal mungkin untuk mengajar dan memberikan pemahaman kepada peserta didik melalui media online karena saat ini sistem pembelajaran nya virtual (daring). 

Selama pelaksanaan pembelajaran daring ada beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat dari pembelajaran daring

Faktor-faktor pendukung proses pembelajaran di masa pandemi covid-19:

1. Izin kepala sekolah

 Faktor ini adalah faktor utama dalam proses pembelajaran daring. Apabila tidak ada izin dari kepala sekolah maka pelaksanaan pembelajaran secara daring tidak akan bisa di laksanakan. Sebaiknya dilakukan meeting antara karyawan (guru) dengan pimpinan (kepala sekolah) agar tidak terjadi kesalahpahaman sehingga proses pembelajaran tetap berjalan atas kesepakatan bersama bukan hanya keputusan sepihak.

2. Tersedianya komputer

 Komputer sangat diperlukan ketika pembelajaran daring untuk mendapatkan data yang lebih mendalam. Pihak sekolah yang harus menyediakan untuk para guru agar memudahkan guru memantau murid dan mengelola data pembelajaran.

3. Tersedianya media pembelajaran

 Media pembelajaran yang dimaksud disini adalah media belajar melalui video pembelajaran dan powerpoint. Sebagai guru disini memiliki peran penting untuk menyediakan media tersebut. Guru hendaknya membuat video pembelajaran yang menarik, singkat, padat, dan jelas sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.

4. Tersedianya aplikasi pembelajaran daring

 Pembelajaran daring dilakukan secara virtual maka akan membutuhkan aplikasi sebagai perantara guru dengan murid. Aplikasi yang biasa digunakan adalah WhatsApp, google meet, google classroom, dan zoom.

5. Tersedianya sarana dan prasarana

 Ketika daring sarana prasarana yang dibutuhkan adalah WiFi atau kuota internet, dengan begitu proses pembelajaran daring akan berjalan lancar.

6. Tersedianya listrik

 Dengan adanya listrik disekolah maka guru akan mudah mengakses WiFi dan melakukan pembelajaran melalui aplikasi pembelajaran online. 

Faktor-faktor yang menghambat proses pembelajaran dimasa pandemi covid-19:

1. Tidak bisa akses aplikasi belajar online karena pada masa pandemi pembelajaran dilakukan secara daring (online), maka alternatif yang digunakan adalah aplikasi belajar online. Kendalanya adalah Masih ada beberapa siswa bahkan guru yang tidak bisa mengakses aplikasi belajar online. Dikarenakan hal tersebut beberapa guru menggunakan aplikasi WhatsApp sebagai alternatifnya.                           

2. Ekonomi dan siswa tidak memiliki hp       Salah satu faktor penghambat pembelajaran daring pada masa pandemi adalah keterbatasan ekonomi dan siswa tidak memiliki hp. Masih banyak siswa yang tidak memiliki hp pribadi dan masih meminjam hp orang tua, kadang bahkan ada siswa yang keluarganya tidak memiliki android sama sekali untuk digunakan selama pembelajaran online. Ada juga beberapa siswa yang kurang mampu dalam segi ekonomi sehingga dia tidak mampu untuk membeli kuota internet bahkan tidak mampu untuk membeli hp.                               

3. Jaringan internet        

Pembelajaran secara online tentu saja memerlukan jaringan internet. Apabila jaringan internet siswa ataupun guru tidak bagus maka proses pembelajaran akan terhambat. Guru akan kesulitan menjelaskan karena suaranya akan terdengar putus-putus di hp siswa sehingga siswa tidak akan paham apa yang dijelaskan oleh gurunya.   

4. Kurang bimbingan guru          

Disini guru berperan penting dalam proses pembelajaran. Apabila guru kurang maksimal ketika membimbing maka siswa juga akan kurang maksimal untuk memahami materi pembelajaran. Tugas guru bukan hanya sekedar mengajar dan memberi tugas, tetapi guru juga harus memastikan murid tersebut sudah paham atau masih belum paham. Guru juga harus memiliki kreatifitas dalam dirinya untuk menciptakan metode pembelajaran yang asik dan menarik. Selain itu guru yang kreatif juga dapat di contoh oleh peserta didik, sehingga itu menjadi salah satu cara untuk memotivasi peserta didik.                   

5. Kurang dampingan orang tua Orang tua juga berperan penting dalam proses pembelajaran daring, karena pembelajaran dilakukan di rumah. Ketika orang tua sudah tidak peduli terhadap anak, maka anak tidak memiliki motivasi untuk belajar karena tidak di berikan motivasi dan tidak di dampingi oleh orang tua.

 6. Kurang motivasi dari diri sendiri. Penghambat yang paling besar adalah dari diri sendiri. Jika murid tersebut sudah tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka ia akan terus bermalas malasan. Disini guru dan orang tua berperan penting untuk terus memotivasi anak tersebut dan membimbing hingga anak tersebut mau belajar meskipun di masa pandemi.    

Adanya faktor penghambat di atas tentu saja memiliki solusi. Solusinya sudah terdapat pada faktor pendukung pembelajaran. Ketika faktor pendukung tersebut dapat terlaksana dan tersedia maka proses pembelajaran tidak akan terhambat dan dapat berjalan lancar sesuai dengan keinginan dan harapan pihak sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun