Krisis kepercayaan diri remaja merupakan perasaan dimana remaja akan merasakan sesuatu ada yang kurang sehingga membuat remaja itu merasa tidak pantas berada di lingkungan masyarakat. Masyarakat disisni mencakup anak-anak, remaja dan dewasa. Karena krisis kepercayaan diri dapat menimpa siapa saja. Dalam kehidupan sehari-hari sebagian remaja mungkin ada yang berfikir mereka mempunyai peran di masyarakat dan dianggap keberadaannya oleh lingkungan masyarakat.
Remaja merupakan fase kehidupan yang paling memberikan perkembangan dan perubahan dalam dirinya. Yang mana dimasa ini mereka akan berusaha mencari jati diri dirinya. Kemudian kenapa krisis kepercayaan diri lebih terfokus kepada remaja?, karena dalam penggunaan media sosial kebanyakan dari kalangan remaja. Biasanya krisis kepercayaan diri banyak melanda remaja. Remaja memiliki kehidupan yang lebih menantang dan juga memerlukan kepercayaan diri dalam menghadapi segala aktivitas, misalnya menempuh pendidikan atau pekerjaan. Banyak hal yang akan menuntut untuk menunjukkan kepribadian seseorang sebagai bentuk jati diri mereka yang meyakinkan.
Tak selamanya media sosial bersifat informatif serta positif. Adanya media sosial seperti facebook, instagram, line, whatsapp dll, akan memicu krisis kepercayaan diri khususnya kalangan remaja. Media sosial menciptakan pola ketertarikan secara rutin dan mengikat, pengguna akan terus membukanya untuk mencari informasi. Pengguna media sosial akan mengisolir waktu mereka. Akibatnya mereka tidak punya waktu luang untuk keluarga dan teman-teman mereka. Media sosial akan dianggap sebagai temannya. Generasi digital tidak akan pernah lepas dari tekhnologi  dan media sosial yang semakin canggih dari tahun ke tahun.
Media sosial itu memang menghubungkan antar pengguna satu dengan lainnya untuk memperoleh informasi baru. Padahal tidak juga ini dapat mengurangi rasa percaya diri mereka. Mereka akan lupa bahwa kontak sosial lebih berguna. Tanpa didasari dengan percaya diri maka orang tidak akan pernah bisa meraih kesuksesan, dalam fikirannya hanya ada keraguan dan ketidak percayaan terhadap diri sendiri. Hal tersebut dapat menghambat seseorang untuk meraih kesuksesan.
Rasa kepercayaan diri yang semula hilang dapat dikembalikan jika ada pendidikan dari keluarga dan lingkungan sekitarnya. Tidak semua harus bergantung pada media sosial. Pendidikan yang sering melibatkan remaja akan melatih rasa percaya diri mereka. Faktor lingkungan juga akan mempengaruhi rasa percaya diri mereka. Faktor dasar yang mempunyai peran utama yaitu keyakinan dan keinginan dari remaja itu sendiri untuk mengeluarkan rasa percaya diri mereka, dengan selalu yakin bahwa setiap pemikiran yang diutarakan tidak akan mendapatkan respon yang buruk dari mereka yang mendengarkan.Â
Sudah sepantasnya setiap remaja bisa berfikir bahwa rasa percaya diri mereka yang mungkin kurang tidak dijadikan alasan untuk bisa mengeluarkan pendapat. Percayalah segala sesuatu dapat dilakukan, maka benar-benarlah pecaya dan fikirkan cara untuk melakukannya. Karena setiap tindakan yang kita lakukan merupakan anak tangga yang akan membawa kita kepada pencapaian keberhasilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H