Mohon tunggu...
Afidatun Nisa
Afidatun Nisa Mohon Tunggu... Freelancer - Afidatun Nisa

Never Stop Trying

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melestarikan Kembali Budaya Mendongeng Lewat Karya Pop Up

8 Desember 2019   10:52 Diperbarui: 8 Desember 2019   13:10 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEMARANG - Pameran proyek studi karya Maulia Rizka mahasiswi Universitas Negeri Semarang Fakultas Bahasa dan Seni yang dilaksanakan pada 2-4 Desember 2019 di Galeri 3 B9 UNNES dengan tema "Perancangan Ilustrasi Buku Pop-Up Cerita Rakyat Putri Kumala Sebagai Sarana Mendongeng Untuk Anak". Pameran ini ditunjukkan supaya anak-anak mengenal cerita rakyat lokal dengan kemasan yang kreatif , yaitu melalui Pop Up.

Pameran proyek studi dibuka mulai jam 9-3 sore. Acara tersebut dibuka oleh Ketua  Jurusan Seni Rupa, Dr. Syakir, M.Sn. Kemudian dilanjut dengan tampilan tari Margapati yang dipersembahkan oleh mahasiswa.

"Tema Pameran ini adalah cerita rakyat yang berasal dari Kabupaten Semarang yang sekaligus sebagai awal mula pembentukan suatu nama daerah di Kabupaten Semarang yaitu Karangjati. Sasaran dari tema ini adalah anak-anak karena menurut saya anak-anak suka dengan hal yang baru nah saya memvisualkan dongeng ini lewat karya pop up," ujarnya.

Ide awal acara pameran ini terealisasikan dari kisah masa kecil Maulia yang selalu dibacakan cerita dongeng oleh ibunya, cerita dongeng "Putri Kumala". Menurutnya, cerita dongeng dari daerah harus diangkat dan dipopulerkan. Khususnya cerita rakyat lokal, banyak sekali yang belum digali dan dieksplor ke masyarakat, sehingga karya ini juga sebagai pelestarian budaya lokal.

Dengan adanya begitu, Maulia mengambil peran dalam peningkatan literasi anak lewat karya ilustrasi Pop Up yang dibuat, dengan tujuan meningkatkan minat anak dalam membaca dongeng khususnya dongeng cerita lokal.

Kesulitan yang dialami ketika membuat karya Pop Up ini adalah menuangkan ide untuk bagaimana ketika anak membuka ilustrasi Pop Up, ia akan semakin penasaran untuk terus membaca sampai habis ceritanya. Secara sederhana, bagaimana supaya ilustrator Pop Up harus mudah dipahami.

Maulia berharap, semoga karya yang dibuatnya dapat memberikan efek positif untuk anak-anak yang semakin melestarikan kembali budaya mendongeng, khususnya cerita lokal daerah.

"Ya harapan saya semoga mebangun kembali budaya mendongeng, kan sekarang anak-anak sudah mulai meninggalkan ya. Dulu waktu saya kecil tuh sering didongengin orang tua, tapi anak jaman sekarang kalo mau tidur sibuk main gadget," tukasnya.

(Afidatun Nisa)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun