Dia tersenyum menyeringai. Tidakkah kau tahu apa yang kau perbuat? Lalu kenapa kau menahanku? Apa yang kau inginkan dariku? Batinnya mengumpat.
"Itu kan urusanku. Tidak ada seorangpun yang dapat mencegahnya,"tegasnya.
Keadaan sudah sangat buruk. Bahkan jika seandainya takdir harus membawanya pergi akupun tidak tahu cara berhenti untuk mencintainya. Ya, ini memang terdengar tidak masuk akal tapi bukankah cinta memang setidakmasul akal itu.
Bersambung......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H