Dalam kehidupan sehari-hari kata "Drama" pasti sudah tidak asing lagi di telinga banyak orang. Ada yang beranggapan bahwa drama itu Cuma ada di televisi yang dibawakan dalam film-film atau sinetron yang mana pemerannya kebanyakan menangis.Â
Ada juga yang langsung teringat negeri korea bila mendengar kata "Drama" karena saat ini korea menjadi negeri yang banyak digandrungi anak muda karena industry Drama Korea dan K-Pop nya yang sangat Hype. Namun ada yang berikiran bahwa drama itu seperti di pertunjukkan teater yang langsung disuguhkan kepada penontonnya.
Semua anggapan diatas sangat benar, karena itu semua memang termasuk "Drama". Namun, saya pribadi menganggap semua pertunjukkan diatas sebagai "Drama" dalam "Drama". Mengapa bisa seperti itu?
Karena nyatanya dalam kehidupan sehari-hari manusia bisa disebut sedang berdrama. Ya disadari atau tidak kita semua sedang melakukan dan melihat drama dalam real life. Hal ini juga sepaham dengan teori yang dikemukakan Erving Goffman. Ia adalah tokoh Sosiologi Mikro dengan konsentrasi kajian tentang Interaksi Sosial.Â
Pria kelahiran Canada 1922 ini berhasil membuat suatu Teori yang mana dikenal dengan Teori Dramaturgi. ia menganggap bahwa manusia adalah pemeran yang berusaha menggabungkan karakteristik individu dan tujuan kepada orang lain.Â
Goffman melalui teori dramaturgi mencoba untuk membandingkan dunia manusia dengan dunia teater serta menggambarkan perbandingan antara manusia di kehidupan nyata dengan para pemain atau pemeran di atas panggung.Â
Pemikiran Goffman ini banyak terinspirasi dari teori-teori sosial lain, namun yang paling berkaitan adalah dengan teori interaksi simbolik.
Menurut Goffman setiap individu berhak membuat keputusan untuk mempresentasikan dirinya melalui "pengelolaan kesan" dan melanjutkan "pertunjukannya" untuk memastikan bahwa citra atau kesan yang ingin ditunjukkan tersebut terbentuk. Sehingga dalam teori Dramaturgi juga dikenal dengan dua konsep yaitu "Front Stage" yang mana sering dianggap sebagai penampilan luar yang ditunjukkan kebanyak orang dan "Back Stage"yang sering dianggap sebagai sisi personal yang jarang orang lain tahu dan disini adalah moment dimana seorang individu mempersiapkan dirinya sebaik mungkin untuk tampil diluar nanti. Kedua konsep ini saling berhubungan karena kedua konsep ini yang akan menjadikan Dramaturgi suatu individu berhasil.
Contoh sederhana dalam memahami Dramaturgi adalah misalkan saja ada seorang influencer yang mana ia adalah sosok yang menjadi "idola" bagi penggemarnya. Ia pun paham perannya sebagai penutan banyak orang sehingga ia selalu tampil sebaik mungkin dihadapan banyak orang, terutama di sosial medianya karena disana banyak followernya yang selalu menantikan dirinya.Â
Followernya pun semakin bertambah karena yang ia tampilkan di sosmed adalah hal-hal baik dan sesuatu yang kekinian. Namun siapa yang tau dibalik sempurnanya penampilan di sosmed ternyata di belakang ia adalah seorang yang berbeda dari ia yang di sosmed? Bisa saja ia adalah seorang yang pemarah yang berbanding terbalik dengan ia di sosmed yang terkenal baik.Â
Ia mempersiapkan dirinya dan mengatur emosinya sebaik mungkin sebelum tampil di sosmed dan ia berhasil menyampaikan kesan "Baik" dihadapan banyak orang dan dihadapan followersnya. Ia berhasil melakukan Dramaturgi seperti yang dikemukakan Goffman.
*Penting bagi para pembaca : teori ini hanya mengkaji fenomena kemasyarakatan yang mana setiap individu didunia ini pernah melakukannya. Karena setiap manusia ingin terlihat baik dihadapan orang lain. Sehingga teori ini terkesan menjurus kepada 'kepalsuan manusia' namun sebenarnya ini adalah hal yang wajar terjadi. Karena bayangkan saj jika semua manusia menunjukkan kepribadian sebenarnya yang ia miliki maka dunia ini mungkin tidak akan seteratur saat ini. Selain itu, Teori ini juga bukan untuk menyudutkan siapapun atau apapun yang berbau kepribadian, karena kembali lagi bahwa teori ini adalah untuk mengamati saja bukan untuk menghakimi apapun.
Kembali lagi ke pembahasan. Setelah sedikit pemaparan tentang apa itu teori Dramaturgi. saya tidak lupa tujuan saya menulis ini adalah untuk menganalisis suatu lagu dan kini saya akan mencoba menganalisis lirik sebuah lagu dari Jepang yang berjudul "Dramaturgy" yang dinyanyikan oleh Eve.
Berikut lirik lagunya diikuti terjemahan. Saya mendapatnya dari (https://www.kazelyrics.com/2021/01/lirikterjemahan-eve-dramaturgy.html?m=1)Â
Atama de wakatte wa nageita
Meratapinya meski sudah menyadarinya
Korogatteku yousu wo waratta
Menertawakan ketika ada sesuatu terjatuh
Sabishii to ka ai to ka wakannai
Tanpa mengetahui arti kesepian atau cinta
Ningen no katachi wa nagedashitanda
Kita sudah lama meninggalkan bentuk manusia ini
Kakae kirenai kotoba darake no sonzai shoumei wo
Demi bukti keberadaan yang penuh kata-kata dan tak dapat ditahan
Kono chiisana heya kara derannai
Kita tak dapat keluar dari teater yang kecil ini
Kidzuitara saigo nigedashitai
Jika disadari, kita sebenarnya ingin melarikan diri
Bokura zenin enjiteitanda
Masing-masing dari kita memainkan perannya
End roll ni mukatte yukunda
Dan terus pergi menuju akhir dari cerita ini
Saa minna hisshi ni yaku wo enjite boukansha nante inai no sa
Semuanya memainkan peran dengan mati-matian meski tak ada penonton
Â
"Watashi" nante nai no
Tak ada yang namanya "aku"
Doko ni datte inai yo
Tak peduli di mana pun kita berada
Zutto boku wa nanimono ni mo narenai de
Aku takkan pernah bisa menjadi siapa pun
Â
Bokura ima saa saa kuraiatte
Sekarang kita memakan satu sama lain
Enchousen surrender shite
Menyerahlah pada perang panjang ini
Mayday awai aiso
Mayday, dengan sedikit kebaikan hati
Tarenagashi koto no aizou
Kata-kata cinta dan benci pun meluap
Dramatic na tenkai wo dokka kitai shiten darou
Semuanya pasti menantikan perkembangan yang dramatis, iya kan?
Kimi mo YES YES iki wo nonde
Kau juga! YA! YA! Tariklah nafasmu
Saihai wa soko ni anda
Ayunkan tongkat komando di sana
Headshot sawagu omoi mo
Headshot, termasuk pikiran kacau itu
Sono kokoro uchinuite saa
Tembaklah hingga menembus ke hati
Mada minu ito wo hiite kuromaku no odemashi sa
Tariklah tali yang tak terlihat itu
Sono me ni utsuru no wa
Hingga dalang di balik layar muncul Yang terlihat di mata itu adalah...
Â
Furetara kowarete shimatta
Sesuatu dapat pecah ketika disentuh
Machigatteku yousu wo damatta
Tapi kita hanya diam ketika disalahkan
Bokura zenin muku de arimashita
Dulu kita adalah sosok yang tak bersalah
Itsunomani yara kaibutsu ni nattanda
Tanpa disadari, kita telah menjadi monster
Â
Sono subete wo koutei shinai to mae ni susumenai kai
Jika tak bisa menerima semua itu, apakah kau tak bisa maju ke depan?
"Maa kimi ni wa kitto muri nanda"
"Lagipula, kau pasti tak bisa melakukannya"
"Dakara kimi ni wa kitto muri nanda"
'Karenanya kau pasti tak bisa melakukannya'
Itsu no ma ni yara gaiya ni itanda
Tanpa disadari kita hanya menjadi penonton
Sonna gaya bakkari tobashite kitanda
Dengan menghilangkan suara tawa yang berisik
Â
Minna hisshi ni jibun wo mamotte sukui no te wo matteru no sa
Semuanya melindungi diri dengan mati-matian sambil menunggu pertolongan
Â
Kangaetaku wa nai yo
Aku tak ingin memikirkannya
Baka ni natte itai mon
Aku hanya ingin menjadi bodoh
Zutto boku wa nanimono ni mo narenai de
Aku takkan pernah bisa menjadi siapa pun
Â
Dakara ima zensen jou ni tatte
Karenanya sekarang mari berdiri di depan
Sono hata wa takaku matte
Mengibarkan bendera dengan tinggi
Ressei tayoru aibou
Teman rendahan yang bisa diandalkan
Kotoba sura hitsuyou nai yo
Tak perlu untuk mengucapkan kata-kata
Dramatic na tenkai wa dot heat shiteku darou
Perkembangan yang dramatis pasti akan mencapai titik panasnya, iya kan?
Â
Kimi mo YES YES iki wo nonde
Kau juga! YA! YA! Tariklah nafasmu
Saikai wo chikaiatte
Mari kita berjanji untuk bertemu lagi
One chance shika nai boku no
Karena aku hanya punya satu kesempatan
Isshun wo kakeru no sa
Aku akan mempertaruhkan saat-saat ini
Climax mitai na te ni ase wo nigiru no sa
Bagai cerita yang mencapai klimaks
Potsuri to naita
Aku menggenggam tangan yang berkeringat Aku menangis seorang diri
Â
Kakushite kita honto wa doko ni mo nai
Kebenaran yang tersembunyi tak dapat ditemukan
Waratte kita yatsura ni ibasho wa nai
Tak ada tempat untuk mereka yang menertawakan
Omoidashite poi tte shite kanjou wa nai
Aku membuang kenangan dan tak punya perasaan
Nagashita namida riyuu nante nai
Tak ada alasan untuk air mata yang mengalir
Â
Yasashisa ni ondo mo kanjirarenai
Kehangatan dari kebaikan tak dapat dirasakan
Sashinobeta te ni utagai shika nai
Hanya ada keraguan dari tangan yang menggapai
Ana ga aite ai wa tarete shimai ni nattanda
Cinta yang tergantung telah meninggalkan lubang
Taoresou na boku wo nozokikondanda
Sementara mengintip diriku yang seakan terjatuh
Â
Akiramekaketa hito no mae ni anta wa
Di hadapan orang-orang yang hampir menyerah
Itsumo azawarau you ni odemashi sa
Kau selalu muncul seolah tersenyum dengan lebar
Kimi ni wa donna fuu ni mieterun dai
Bagaimanakah penampilanku jika di hadapanmu?
Kokyuu wo totonoete saa
Tenangkanlah nafasmu sebentar
Â
Saa
Sekarang
Zutto boku wa nanimono ni mo narenaide
Aku takkan pernah bisa menjadi siapa pun
Â
Bokura ima saa saa kuraiatte
Sekarang kita memakan satu sama lain
Enchousen surrender shite
Menyerahlah pada perang panjang ini
Meedee awai aiso
Mayday, dengan sedikit kebaikan hati
Tarenagashi koto no aizou
Mayday, dengan sedikit kebaikan hati
Â
Dramatic na tenkai wo dokka kitai shiten darou
Semuanya pasti menantikan perkembangan yang dramatis, iya kan?
Â
Kimi mo YES YES iki wo nonde
Kau juga! YA! YA! Tariklah nafasmu
Saihai wa soko ni anda
Ayunkan tongkat komando di sana
Â
Heddo shotto sawagu omoi mo
Headshot, termasuk pikiran kacau itu
Sono kokoro uchinuite saa
Tembaklah hingga menembus ke hati
Mada minu ito wo hiite kuromaku no odemashi sa
Tariklah tali yang tak terlihat itu Hingga dalang di balik layar muncul
"Sono me ni utsuru no wa"
"Yang terlihat di mata itu adalah"
Nah itu dia lirik dari lagu Dramaturgy -- Eve. Silahkan lihat lirik diatas hingga habis ya kawan. Baca terjemahannya juga ya.
Setelah baca lirik dan terjemahannya saya punya pendapat terkait makna dari lagu Dramaturgy ini bahwa pada lirik-lirik awal ternyata berhubungan dengan tidak menjadi diri sendiri. Hal ini dibuktikan dengan penggalan terjemahan " Demi bukti keberadaan yang penuh kata-kata dan tak dapat ditahan."Â
Lagu ini menceritakan bahwa manusia kebanyakan berperilaku yang tidak sesuai dengan dirinya, yang artinya juga tiap manusia sedang berdrama untuk bisa memberi kesan kepada orang lain. Sehingga pada kelanjutannya lagu ini mungkin memaknai bahwa manusia telah meninggalkan dirinya dan hidup menurut ekspektasi orang lain.Â
Lalu ada sebuah terjemahan lirik yang berbunyi "Tanpa disadari kita hanya menjadi penonton" ya!! Lirik tersebut cukup mewakilkan pesan jika disetiap harinya kita sebagai penonton orang-orang yang berdrama namun kita juga pemeran didalamnya.
Dan inti dari makna lagu ini adalah manusia sebenarnya tahu bahwa mereka adalah kepalsuan satu sama lain. Namun, dengan hidup sesuai kata orang lain akan membawa kesenangan bagi orang lain dan menyakiti diri kita sendiri. Sehingga pada akhirnya kita semua sepakat untuk memerangi hal-hal yang menyakiti kita dan mari hidup damai dengan diri kita. Walaupun dikehidupan sehari-hari kita harus berdrama karena bagaimanapun kita harus menjaga perasaan orang lain kan?
Sekian
Jika ingin tahu lagunya link dibawah ya.
Original Video from Youtube : Eve -- Dramaturgy https://youtu.be/jJzw1h5CR-I
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI