Di taman nan elok, di antara dedaunan hijau,
Terkembang bunga viola, menawan hatiku.
Bunga mungil nan lembut, dengan kelopak berenda,
Memancarkan pesona, bak putri jelita.
Ungu lembut bak langit senja, menenangkan jiwa,
Kuning cerah bak mentari pagi, menghidupkan asa.
Putih suci bak hati yang bersih, penuh cinta dan kasih,
Merah menyala bak api asmara, membara tak terkira.
Viola, engkau bagaikan perempuan menawan,
Dengan kecantikan yang sederhana, namun memikat.
Kelopakmu yang halus, bak kulit yang lembut dan mulus,
Harummu yang semerbak, bak parfum yang menawan.
Di tengah taman yang ramai, engkau berdiri tegak,
Menebarkan keindahan, bak ratu yang bertakhta.
Engkau simbol keanggunan, kelembutan, dan kecantikan,
Membuat hati terpesona, tak berdaya untuk menolak.
Bunga viola, engkau bagaikan mimpi yang indah,
Menyentuh hati dan jiwa, membuatku terlena.
Engkau inspirasi bagi para penyair,
Untuk mengukir kata-kata indah, tentang kecantikanmu.
Di taman nan elok, engkau bermekaran dengan anggun,
Menjadi bukti nyata, bahwa keindahan ada di mana-mana.
Viola, engkau bagaikan perempuan menawan,
Yang menebarkan pesona, dan membuat dunia terpesona.
Kendal, 12/09/2024
Afid Alfian A.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H