Sebuah cinta yang tak terlupa,
Seperti ukiran di batu, abadi dan teguh,
Kala asmara menyapa jiwa,
Perasaan terukir, tak tergoyahkan.
Seperti embun pagi, lembut dan suci,
Cinta itu menyapa, tulus dan murni,
Membuat hati bergetar, jiwa bernyanyi,
Takkan pernah pudar, takkan pernah sirna,
Walau badai menerpa, tetaplah berbinar.
Kala rindu menyapa, hati bergetar,
Ingin kembali, ke masa berbunga,
Saat tatapan bertemu, hati berdebar,
Namun waktu berlalu, tak dapat diputar,
Cinta yang terukir, tetaplah bergema.
Walau luka menggores, takkan terlupakan,
Cinta yang terukir, tetaplah bertahta,
Di relung hati, terukir nama,
Sebuah cinta yang tak terlupa, selamanya.
Seperti pohon yang kokoh, berdiri tegak,
Akarnya mencengkeram, tak tergoyahkan,
Begitulah cinta seorang wanita,
Terukir dalam jiwa, takkan pernah berubah.
Walau dunia berputar, tak terhenti,
Cinta yang terukir, tetaplah bersemi,
Menjadi sumber kekuatan, sumber inspirasi,
Sebuah bukti abadi, tentang cinta yang tak terlupakan.
Di relung hati, terukir nama,
Sebuah cinta yang tak terlupa,
Sebuah bukti abadi, tentang cinta yang tak tergoyahkan,
Sebuah kisah yang akan terus diceritakan.
Afid Alfian A
Kendal, 05/08/2024.