Dalam gelap ku tak bisa tidur, memikirkan banyak hal tentangmu.
Dalam pikirku terulang kembai kisah kita dahulu.
Duhai sabarnya dirimu, tatkala disuruh para guru untuk mencariku
Duhai seru perjuangan kita dikala itu.
Kau menemaniku main catur di siang hari.
emm mungkin lebih tepatnya latihan bersama, bukan hanya menemani.
Tawaku selalu terurai tatkala kau bingung melangkah dan lama berpikir sendiri.
Yah walau aku tak selalu menang bahkan skor kita seri, sampai saat ini.
Sampai sekarang aku tidak bisa menemukan orang sepertimu.
Sabar akan diriku yang sering menghilang .
Wajar akan diriku yang selalu kagum akan seseorang.
Yang matanya selalu berbinar tatkala melihat orang cemerlang.
Yah memang benar, semua hal itu hanyalah masa lalu.
Sebuah kenangan yang telah berlalu.
Namun hal itu selalu terngiang dalam benakku.
Dan seringkali menemani dunia mimpiku.
Kendal, 29 MAret 2022.
Afid Alfian A.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H