Terkadang chat-ku cuma kau baca.
Terkadang chat-ku kau balas singkat huruf vokal pun tak ada.
Terkadang chat-ku kau balas panjang yang bahkan bisa jadi sebuah cerita.
Terkadang malah kau duluan yang chat tiba- tiba.
Yah yang kubisa hanyalah berusaha untuk sabar.
Tak perlu selalu memaksa akan kabar.
Dan bahkan murka jika kabar tak beredar.
Hingga kepercayaan mulai pudar.
Bukannya aku tak perduli akan keadaanmu.
Bukannya aku bodo amat jika terjadi sesuatu.
Bukan!, bukanlah begitu maksud sikapku.
Bukanlah seperti itu isi hatiku.
Khawatir itu tentu.
Resah dan gelisah hatiku.
Kuberdoa selalu untukmu.
Karena aku tak mau menjadi pengganggu.
Sebenarnya inginku dengar kabar darimu setiap malam, tapi jika malah menjadi pengganggu aku tak mau.
Kendal, 18 Maret 2022.
Afid Alfian A.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H