Mohon tunggu...
Afib Rulyansah
Afib Rulyansah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan AI dalam Pembelajaran: Pemberdayaan Guru SD di Kecamatan Yosowilangun Lumajang

23 September 2024   12:52 Diperbarui: 23 September 2024   12:55 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Pelatihan AI untuk Guru SD (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Selain memberikan dampak langsung pada para guru, penggunaan AI di kelas juga membawa dampak signifikan pada siswa. Observasi yang dilakukan selama proyek menunjukkan bahwa siswa lebih termotivasi untuk belajar ketika menggunakan alat berbasis AI. Terutama di mata pelajaran seperti matematika dan sains, AI membantu guru untuk menyederhanakan konsep yang sulit menjadi lebih mudah dipahami oleh siswa.

Arief Dwi Desmawan, S.Pd., menyebutkan bahwa penggunaan AI di kelas matematika telah meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. Nilai ujian siswa meningkat hingga 20% setelah penerapan AI dalam pembelajaran. "Siswa sekarang lebih antusias belajar matematika. Dengan bantuan visualisasi yang interaktif, mereka dapat memahami konsep yang sebelumnya sulit bagi mereka," tambahnya.

Penggunaan AI tidak hanya terbatas pada proses pengajaran, tetapi juga membantu guru dalam hal administratif. Dengan alat AI, tugas-tugas seperti penilaian menjadi lebih efisien, sehingga guru memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada interaksi langsung dengan siswa. Hal ini dirasakan langsung oleh para guru, yang merasa beban administratif mereka berkurang berkat teknologi AI.

Tantangan dan Hambatan

Walaupun proyek ini berhasil memberikan banyak manfaat, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan. Tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan infrastruktur teknologi di wilayah pedesaan. Beberapa sekolah masih mengalami keterbatasan akses internet yang memadai, yang menjadi hambatan bagi guru dalam menggunakan teknologi AI secara optimal.

Selain itu, terdapat juga beberapa guru yang awalnya merasa ragu dan skeptis terhadap penggunaan AI dalam pengajaran. Mereka khawatir bahwa AI akan menggantikan peran mereka sebagai pendidik. Namun, melalui pendampingan berkelanjutan dan kelompok diskusi yang difasilitasi oleh tim pengabdian, keraguan ini perlahan dapat diatasi.

Dukungan teknis juga menjadi tantangan tersendiri. Di beberapa sekolah, perangkat keras seperti komputer dan tablet masih terbatas, sehingga beberapa guru terpaksa berbagi alat dengan rekan mereka. Untuk mengatasi hal ini, proyek ini juga mencakup sesi bimbingan teknis yang membantu para guru memaksimalkan sumber daya yang ada.

Harapan dan Keberlanjutan Proyek

Keberhasilan proyek ini menunjukkan bahwa AI memiliki potensi besar untuk diintegrasikan dalam dunia pendidikan, terutama di wilayah-wilayah yang sebelumnya kurang terjangkau teknologi. Namun, untuk memastikan keberlanjutan program ini, diperlukan dukungan lebih lanjut dari pemerintah dan para pemangku kepentingan, baik dalam bentuk investasi infrastruktur maupun pelatihan lanjutan untuk para guru.

Afib Rulyansah, M.Pd. menyatakan harapannya agar proyek ini dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain yang juga memiliki tantangan serupa. "Dengan kemitraan yang baik antara sekolah, pemerintah, dan universitas, kami yakin proyek seperti ini bisa diterapkan di daerah-daerah lain yang membutuhkan. Ini adalah langkah awal untuk mengatasi kesenjangan pendidikan di Indonesia," ungkapnya.

Melihat hasil positif yang telah dicapai, pelatihan serupa direncanakan untuk diperluas ke wilayah lain. Proyek ini juga membuka peluang bagi inovasi-inovasi lainnya dalam dunia pendidikan, di mana teknologi dapat menjadi alat yang mendukung pemerataan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun