Mohon tunggu...
Afia NurMeiza
Afia NurMeiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi merias

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila di Era Globalisasi

22 Juni 2023   21:45 Diperbarui: 22 Juni 2023   21:52 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila Di Era Globalisasi

Aktualisasi Nilai Pancasila merupakan sebuah pengaplikasian nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat berbagai kalangan di Indonesia. Dalam hal ini pancasila memiliki nilai kajian yang sangat penting bagi setiap lapisan masyarakat di Indonesia. Nilai- nilai didalam Pancasila bersumber dari masyarakat Indonesia sendiri, bersumber dari karakteristik bangsa Indonesia. Lantas, yang menjadi pertanyaan pada masa saat ini masihkah nilai-nilai pancasila ini menjadi bagian jiwa dari setiap rakyat Indonesia ditengah era perkembangan iptek yang begitu kuat?

 Aktualisasi Nilai pancasila dapat dikatakan sebagai hal yang penting bagi masyarakat Indonesia terutama dalam masyarakat kalangan muda yang mana mengenal banyak berbagai budaya luar dari teknologi yang mereka kuasai. Dalam hal ini filtrasi penting dalam penggunaan teknologi agar tidak luntur budaya yang selama ini tertanam dalam setiap masyarakat Indonesia. Aktualisasi pancasila merupakan pengaplikasian nilai pancasila terhadap aturan atau norma yang berlaku dalam masyarakat Indonesia dalam hal berbangsa dan juga bernegara. Dalam hal ini aktualisasi ini berkaitan erat dengan realisasi nilai pancasila baik itu pada masyarakat maupun dalam organisasi pemerintah.

Aktualisasi pancasila ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu aktualisasi objektif dan aktualisasi nilai subjektif. Aktualisasi nilai pancasila objektif ini meliputi aktualisasi nilai pancasila dalam kenegaraan khususnya dalam kelembagaan yang meliputi lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Dalam hal ini nilai aktualisasi ini pun berlaku dalam berbagai bidang lainnya contohnya dalam lembaga pendidikan, perekonomian dan dalam penjabaran hukum. Sedangkan dalam Aktualisasi nilai subjektif merupakan aktualisasi yang realisasinya terdapat pada individu dalam aspek moral dan normative dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan dalam hal bermasyarakat. Dalam hal ini seluruh unsur dan lapisan masyarakat merupakan pelaku dalam aktualisasi nilai pancasila Subjektif.

Realitas kontemporer memperlihatkan bahwa tantangan terhadap ideologi Pancasila baik kini maupun nanti beberapa di antaranya telah tampak di permukaan. Tantangan dari dalam diantaranya berupa berbagai Gerakan separatis yang hendak memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apa yang terjadi di aceh, maluku dan papua merupakan sebagian contoh di dalamnya. Penanganan yang tidak tepat dan tegas dalam menghadapi gerakan-gerakan tersebut akan menjadi ancaman serius bagi tetap eksisnya pancasila di bumi Indonesia. Bahkan bisa jadi akan mengakibatkan Indonesia tinggal sebuah nama sebagaimana halnya Yugoslavia dan Uni Soviet. Tidak kalah seriusnya dengan tantangan dari dalam Pancasila juga kini tengah dihadapkan dengan tantangan eksternal berskala besar berupa mondialisasi atau globalisasi.

Globalisasi yang berbasiskan pada perkembangan teknologi, informasi, komunikasi, dan transportasi secara drastis telah mentransfer densitas batas-batas etnis bahkan bangsa. Jadilah Indonesia kini tanpa bisa di hindari dan menghindari, menjadi bagian dari arus besar berbagai perubahan yang terjadi di dunia. Sekecil apa pun perubahan yang terjadi dibelahan dunia lain akan langsung diketahui atau bahkan dirasakan akibatnya oleh Indonesia. Sebaliknya sekecil apapun peristiwa yang tejadi di Indonesia secara cepat akan menjadi bagian dari konsumsi informasi masyarakat dunia.

Pengaruh dari globalisasi ini dengan demikian begitu cepat dan mendalam. Menjadi sebuah pertanyaan besar bagi bangsa Indonesia sanggupkah Pancasila menjawab berbagai tantangan tersebut? Akankah Pancasila tetap eksis sebagai ideologi bangsa? Jawabannya tentu akan terpulang kepada bangsa Indonesia sendiri sebagai pemilik Pancasila. Namun demikian, kalaulah kemudian mencoba untuk mencari jawaban atas berbagai tantangan tersebut maka jawabannya adalah bahwa Pancasila akan sanggup menghadapi berbagai tantangan tersebut asalkan Pancasila benar-benar mampu diaplikasikan sebagai Weltanschauung bangsa Indonesia. Implikasi dari dijadikannya Pancasila sebagai pandanganku hidup maka bangsa yang besar ini haruslah mempunyai sense of belonging dan sense of pride atas Pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun