Mohon tunggu...
Az Zahra Nur Afiah
Az Zahra Nur Afiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Man of the house.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Zakat untuk Keadilan: Mengulas Peran Strategis BAZNAS dalam Menyuarakan Ketenangan Hati Muzaki dan Kebahagiaan Mustahik

28 Januari 2024   01:26 Diperbarui: 28 Januari 2024   20:26 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebahagiaan Mustahik sebagai Indikator Keadilan Sosial

Dalam dinamika sosial di negara Indonesia, keberadaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) hadir sebagai pilar penting yang mendorong terciptanya keadilan. BAZNAS merupakan satu-satunya badan resmi yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2001 yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional. Sepuluh tahun kemudian, lahir Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat yang semakin menguatkan peran BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan zakat di negara Indonesia.

BAZNAS memiliki visi, yaitu menjadi lembaga utama menyejahterakan umat. Melalui peranannya sebagai lembaga pengelola zakat, infaq, dan sedekah, BAZNASbertindak sebagai jembatan untuk menyebarkan keberkahan ekonomi kepada yang membutuhkan. Langkah proaktif ini membantu menyeimbangkan ketimpanganekonomi, menjembatani kesenjangan sosial, dan menciptakan fondasi solid untuk masyarakat yang lebih adil.

Lebih dari sekadar mekanisme distribusi, BAZNAS juga menjadi agen transformasi sosial. Dengan mengalokasikan sumber daya ke sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi produktif, BAZNAS tidak hanya memberikan bantuan material, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk mandiri. Sebagai pilar utama dalam ekosistem keadilan sosial, BAZNAS memberikan kontribusi yang signifikan dalam membentuk fondasi masyarakat yang lebih merata, berdaya saing, dan berkeadilan.

1. Mengubah Paradigma Bantuan: Sederhana yang Berdampak

BAZNAS tidak hanya berfokus pada pemberian dana semata, tetapi juga pada bagaimana bantuan tersebut dapat mengubah kehidupan mustahik. Melalui hal tersebut, BAZNAS menciptakan program-program yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga memberikan dorongan untuk mencapai kemandirian dan kebahagiaan jangka panjang. Salah satu langkah utama BAZNAS adalah mengintegrasikan program pemberdayaan ekonomi. BAZNAS memberikan pelatihan keterampilan, modal usaha, dan dukungan bisnis kepada mustahik. Dengan demikian, mustahik bukan hanya menerima bantuan yang bersifat konsumtif, tetapi juga dilatih untuk mandiri dan menciptakan kebahagiaan melalui usaha mereka sendiri.

Dalam lingkup ekonomi perkotaan, BAZNAS telah berhasil meluncurkan ZMART di 12 provinsi, 19 Kabupaten/Kota yang dikelola oleh 654 mustahik. Tujuan dari program ZMART, yaitu meningkatkan kapasitas warung sehingga dapat tumbuh, berkembang, dan bersaing di tengah pasar ritel modern serta mengatasi kemiskinan di wilayah perkotaan. Selain itu, terdapat pula program pemberdayaan ekonomi mustahik di bidang kuliner dengan nama ZCHICKEN dan pemberdayaan ekonomi di bidang usaha bengkel motor, yaitu Z-Auto.

2. Pendekatan Holistik terhadap Kesejahteraan Mustahik

Baznas memahami bahwa kebahagiaan mustahik tidak dapat diukur secara terpisah dari aspek-aspek lain dalam kehidupan mereka. Pendekatan holistik yang diimplementasikan oleh BAZNAS terhadap kesejahteraan mustahik melibatkan serangkaian strategi yang mencakup aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan. Seperti konteks ekonomi yang sudah dijelaskan sebelumnya, BAZNAS juga memberikan perhatian serius terhadap aspek pendidikan. Program beasiswa diimplementasikan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi yang membutuhkan. BAZNAS meyakini bahwa pendidikan merupakan fondasi penting untuk mengakhiri siklus kemiskinan. Program beasiswa tersebut diantaranya, Beasiswa Riset BAZNAS, Beasiswa Cendikia BAZNAS, Beasiswa Santri BAZNAS, dan Beasiswa Bintang Talenta Kota Bandung.

Dalam sektor kesehatan, BAZNAS memberikan pelayanan secara terpadu kepada seluruh mustahik yang meliputi aspek kuratif, preventif, rehabilitative, promotif, dan advokatif. Terdapat tujuh titik persebaran Rumah Sehat BAZNAS (RSB), yaitu RSB Pangkal Pinang, RSB Yogyakarta, RSB Sidoarjo, RSB Makassar, RSB Palu, RSB Parimo, dan RSB RI dengan total jumlah anggota mencapai 62.508 jiwa.

Tidak hanya itu, zakat yang tunaikan juga dikelola oleh BAZNAS dengan meluncurkan program penurunan prevalensi stunting di Indonesia dengan memenuhi gizi ibu dan anak. Sepanjang tahun 2023, sebanyak 65.000 Paket Logistik Keluarga sudah didistribusikan. Program tersebut bersinergi dengan TNI dan Perguruan Tinggi ke 22 provinsi di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun