Mohon tunggu...
Afiah Nuraida
Afiah Nuraida Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

“Audit Terhadap Penggujian Substantif Saldo Sediaan”

6 April 2016   08:27 Diperbarui: 6 April 2016   08:57 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Nama  : Afiah Nuraida

Kelas   : Akuntansi 4A2

Nim     : 2014017061

 

“AUDIT TERHADAP PENGGUJIAN SUBSTANTIF SALDO SEDIAAN”

 

Deskripsi Sediaan

            Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal. Dalam perusahaan dagang, sediaan terdiri dari sediian barang dagangan. Dalam perusahaan manufaktur, sediaan terdiri dari sediaan bahan baku dan bahan penolong, sediaan produk dalam proses, sediaan produk jadi, sediaan suku cadang, dan bahan habis pakai pabrik (factory supplies).

Alasan auditor sangat memperhatikan sediaan umum adalah:

  • Umumnya sediian merupakan komponen aktiva lancer yang mempunyai cukup material dan merupakan objek manipulasi serta tempat kesalahan besar terjadi.
  • Penentuan besarnya nilai sediaan secara langsung mempengaruhi barang yang dijual sehingga sangat berpengaruh terhadap perhitungan laba tahun yang bersangkutan.
  • Verifikasi kuantitas, kondisi, dan nilai sediaan merupakan tugas yang sangat kompleks dan sulit disbanding dengan verifikasi sebagian besar laporan keuangan yang lain.
  • Seringkali sediaan disimpan di berbagai tempat sehingga sulit diawasi dan dihitung fisiknya.
  • Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam melaksanakan audit.

Prinsip Akuntansi Berterima Umum (Penyajian Sediaan dalam Neraca)

Prinsip-prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian sediaan di neraca ialah sebagai berikut:

  1. Laporan keuangan harus jelas bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or market & harus disebutkan metode apa yang dipakai dalam menentukan kos sediaan.
  2. Jika sediaan dinyatakan pada kos, nilai pasar pada tanggal neraca harus dicantumkan dalam tanda kurung, & jika sediaan turun nilai pada harga pasar, maka kos harus dicantumkan tanda kurung. Kos ditentukan berdasar metode masuk terakhir, keluar pertama.
  3. Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun yang diaudit harus dijelaskan di laporan keuangan.
  4. Penjelasan harus lengkap yang dibuat dalam laporan keuangan jika sediaan digadai sebagai jaminan utang yang ditarik oleh klien.
  5. Jika jumlah material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus dikelompokkan sesuai dengan kelompok utama berikut ini: sediaan produk jadi, sediaan produk dalam proses, & sediaan bahan baku. Penyajiaan tersebut dikelompokkan berdasar urutan likuiditasnya.
  6. Perjajian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika jumlah material/ bersifat luar biasa.
  7. Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan setelah tanggal neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba ditahan.

Tujuan Pengujian Substantif Terhadap Sediian

  1. Diperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan sediaan.
  2. Dibuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan di neraca dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
  3. Dibuktikannya asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajikan di neraca.
  4. Dibuktikannya asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang dicantumkan di neraca.
  5. Dibuktikannya asersi penilaiaan sediaan yang dicantumkan di neraca.
  6. Dibuktikannya asersi penyajian & pengungkapan sediaan di neraca.

Untuk mencapai tujuan tersebut dirancang pengujian substantive yang digolongkan ke dalam lima kelompok:

     Prosedur Audit Awal

Auditor melakukan 5 prosedur audit berikut ini dalam melakukan rekonsiliasi informasi sediaan di neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan:

  1. Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun Sediaan yang bersangkutan di dalam buku besar. Maka saldo sediaan yang dicantumkan adalah (Sediaan Bahan Baku, Sediaan Produk dalam Proses, Sediaan Produk Jadi, Sediaan Suku Cadang, dan Sediaan Bahan Habis Pakai Pabrik).
  2. Hitung kembali saldo akun sediaan di dalam buku besar. Untuk memperoleh keyakinan tentang ketelitian perhitungan saldo akun sediaan, auditor menggunakan (cara menambah saldo awal dengan jumlah pendebitan & mengurangkan dengan jumlah pengkreditan tiap-tiap akun kontrol tersebut).
  3. Usut saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu. Kertas kerja tahun lalu dapat menyediakan informasi tentang berbagai koreksi yang diajukan oleh auditor dalam audit tahun yang lalu.
  4. Usut posting pendbitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang bersangkutan. Pendebitan di dalam berbagai akun sediaan tersebut kemudian diusut ke jurnal pembelian (atau register buku kas keluar).
  5. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun control sediaan yang bersangkutan di dalam buku besar. Saldo akun control sediaan di dalam buku besar tersebut kemudian dicocokkan dengan jumlah saldo akun pembantu sediaan yang bersangkutan untuk memperoleh keyakinan klien.

 

      Prosedur Analitik

Ratio berikut ini sering digunakan oleh auditor dalam pengujian analitik terhadap sediaan:

 

Ratio                                                               Formula

1.Tingkat Perputaran Sediaan

              Sediaan Produk Jadi                     Kos Produk yg dijual + Rerata Saldo Sediaan Produk Jadi.

              Sediaan Produk dlm Proses           Kos Produksi + Rerata Saldo Sediaan Produk dlm Proses.

              Sediaan Bahan Baku                     Biaya Bahan Baku + Rerata Saldo Sediaan Bahan Baku.

              Sediaan Barang Dagangan             Kos Produk yg Dijual + Rerata Saldo Sediaan Barang Dagangan.

2.Ratio Sediaan Dengan Aktiva Lancar          Sediaan + Aktiva Lancar.

3.Ratio Laba Bruto Dengan                           Laba Bruto + Hasil Penjualan Bersih

   Hasil Penjualan

 

     Pengujian Terhadap Transaksi Rinci

Keandalan saldo Sediaan sangat ditentukan oleh keterjadian transaksi berikut ini yang didebit dan dikredit ke dalam akun Piutang Usaha:

  • Transaksi Pembelian
  • Transaksi Penjualan
  • Transaksi Pemakaian

 

      Pengujian Terhadap Saldo akun Rinci

  1. Pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan.
  2. Periksa intruksi tertulis mengenai penghitungan fisik sediaan.
  3. Lakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan yang dilakukan oleh klien.
  4. Kirimkan surat konfirmasi yang disimpan di gudang pihak luar.
  5. Mintalah informasi mengenai barang-barang klien yang dijual secara konsinyasi & barang-barang titipan yg ada di tangan klien.
  6. Mintalah informasi menegenai sediaan yang dijadikan jaminan penarikan utang.
  7. Lakukan pengujian terhadap penilaian sediaan.
  8. Mintalah informasi mengenai metode penilaian sediaan yang digunakan oleh klien.
  9. Periksa kesesuaian kos per satuan sediaan dengan prinsip akuntansi berterima umum.
  10. Periksa catatan pendukung yang bersangkutan dengan data kos per satuan sediaan.
  11. Badingkan laba bruto tahun yang diaudit dengan laba bruto tahun sebelumnya.
  12. Lakukan pengamatan terhadap unsur sediaan yang rusak.
  13. Hitung tingkat perputaran sediaan & bandingkan dengan tingkat perputaran sediaan tahun sebelumnya.
  14. Lakukan pengamatan terhadap sediaan yang lambat pemakaiannya/ penjualannya.
  15. Mintalah surat representasi sediaan dari klien.

 

     Pemeriksaan Penyajian & Pengungkapan Sediaan Di Neraca

Di atas sudah dicantumkan tujuh butir prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian unsur sediaan di neraca. Atas dasar prinsip akuntansi berterima umum tersebut, auditor melakukan verifikasi penyajian sediaan di neraca dengan cara:

  • Memeriksa klasifikasi sediaan di neraca.
  • Memeriksa penjelasan yang bersangkutan dengan sediaan.
  • Melakukan analytical review terhadap sediaan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun