Mohon tunggu...
Afia Agustin
Afia Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang individu yang memiliki ambisi tinggi dalam mencapai tujuan, dapat bersosialisasi dengan mudah dan berkomunikasi dengan baik sehingga mampu bekerja secara efektif dalam tim. Saya memiliki pengalaman dalam public speaking dan leadership serta menunjukkan antusiasme dalam bidang akademik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pantai Kenjeran, Antara Pesona Pantai dan Tantangan Sampah

23 September 2024   07:00 Diperbarui: 23 September 2024   14:31 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pantai Kenjeran Surabaya adalah tempat yang nyaman untuk bersantai, baik bagi penduduk lokal maupun wisatawan. Dimana keindahan pantai waktu sore hari menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat senja, ditambah adanya bangunan Tionghoa megah yang bagian belakangnya langsung berhadapan dengan laut, bukan cuma itu saja, terdapat playground anak yang tentunya menarik perhatian anak-anak untuk selalu berkunjung disana. Namun, belakangan ini kita sering melihat bukti yang mengkhawatirkan bahwa penumpukan sampah setiap tahun semakin meningkat. Fenomena ini tidak hanya merusak keindahan pantai, tetapi juga dapat mengancam kesehatan masyarakat dan ekosistem laut.

Kurang kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan adalah salah satu penyebab utama menumpuknya sampah di Pantai Kenjeran. Banyak wisatawan yang pergi ke pantai untuk menikmati suasananya, tetapi banyak yang tidak peduli dan meninggalkan sampah seperti botol plastik dan kemasan makanan. Hal ini menunjukkan bahwa orang tidak peduli dengan lingkungan. Faktor lainnya adalah kekurangan sarana. Meskipun pemerintah dan pengelola wilayah pesisir menyediakan tempat sampah, jumlah sampah seringkali tidak proporsional, terutama selama akhir pekan dan hari libur.

Selain itu, kurangnya pengangkutan sampah membuat situasi ini lebih buruk karena sampah menumpuk, menimbulkan bau tidak sedap, dan menjadi tempat berkembangnya penyakit. Pengendalian sampah di lingkungan pesisir adalah masalah khas yang sulit diatasi.

Penumpukan sampah di pantai kenjeran memiliki efek yang luas selain membuat pantai terlihat buruk. Air laut, biota laut, dan ekosistem pesisir dapat dirusak oleh sampah yang dibuang sembarangan. Hal ini dapat menyebabkan produktivitas ikan menurun dan berdampak pada ekonomi masyarakat lokal yang bergantung pada makanan laut. Kerusakan ekosistem laut juga berdampak pada kesehatan manusia, baik melalui kontaminasi makanan laut yang dikonsumsi maupun penyakit yang disebabkan oleh kontaminasi lingkungan. Sebagai mahasiswa Universitas Airlangga, saya mempunyai saran untuk menangani hal tersebut maasyarakat dan pemerintah harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini yaitu dengan cara:

1. Peningkatan kesadaran

Pemerintah harus meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menjaga kebersihan pantai. Mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan dapat dibantu oleh program pendidikan yang ditawarkan oleh masyarakat dan sekolah.

2. Peningkatan Fasilitas

Dua langkah penting adalah meningkatkan frekuensi pengangkutan sampah dan jumlah wadah sampah di wilayah strategis. Selain itu, pemerintah harus menambah tempat pembuangan sampah yang terpisah untuk sampah organik dan anorganik.

3. Pembersihan

Mendorong orang untuk berpartisipasi dalam pembersihan pantai secara teratur dapat meningkatkan rasa tanggung jawab mereka terhadap lingkungan. Untuk mempermudah pelaksanaannya, komunitas lokal dan organisasi lingkungan juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini.

4. Perketat Denda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun