Mohon tunggu...
Padli Abdul Jabar
Padli Abdul Jabar Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan Pegiat Pendidikan

Pemerhati isu-isu Pendidikan, Politik, Sosial, Budaya, dan Olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menakar Peluang Timnas Indonesia Tembus Piala Dunia 2026, OPTIMIS ataukah MIMPI?

16 November 2024   21:25 Diperbarui: 16 November 2024   21:28 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, optimisme saja tidak cukup. Untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Indonesia harus melewati berbagai tantangan berat. Berikut beberapa faktor yang harus diperhatikan:

  • Peringkat FIFA: Setelah pertandingan melawan Timnas Jepang, Skuad Garuda harus merelakan beberapa poin. Namun, ada kabar baik yang bisa diambil dari kekalahan ini. Karena perbedaan peringkat yang cukup signifikan antara Jepang dan Indonesia, poin yang hilang tidaklah banyak. Dengan perbedaan peringkat yang besar tersebut, Jepang hanya mampu mengurangi poin Indonesia sebesar 2.93 poin dalam pertandingan ini. Jadi, meskipun kalah, kerugian poin yang dialami Indonesia tidak terlalu signifikan. Saat ini, Indonesia berada di peringkat 130 dunia. Untuk lolos ke Piala Dunia, Indonesia harus meningkatkan ranking dan performa secara signifikan agar tidak terus berada di pot 4 (unggulan terendah) dalam undian grup kualifikasi.
  • Kualitas Liga Domestik: Meskipun Liga 1 Indonesia mulai menunjukkan peningkatan, kualitas kompetisi domestik masih kalah jauh dibandingkan dengan J-League (Jepang), K-League (Korea Selatan), dan liga-liga Asia lainnya. Kompetisi yang kompetitif adalah kunci untuk menghasilkan pemain berkualitas tinggi.
  • Mentalitas dan Konsistensi: Seringkali, Indonesia tampil kurang konsisten dalam turnamen internasional. Tantangan mental dan tekanan bermain di panggung besar harus diatasi jika ingin bersaing di level tertinggi.

Strategi Menuju Piala Dunia: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jika Indonesia ingin serius mengejar tiket ke Piala Dunia, berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:

  • Fokus pada Pengembangan Pemain Usia Dini: Seperti yang dilakukan oleh Jepang dan Korea Selatan, pembinaan pemain sejak usia dini melalui akademi sepak bola adalah investasi jangka panjang.
  • Eksposur Internasional: Mengirim pemain ke kompetisi luar negeri dan mengadakan lebih banyak pertandingan uji coba internasional akan memberikan pengalaman berharga bagi para pemain.
  • Dukungan Pemerintah dan PSSI: Peningkatan infrastruktur sepak bola, pembinaan usia muda, dan dukungan finansial sangat diperlukan. Tanpa investasi yang signifikan, akan sulit bagi Indonesia untuk bersaing di level internasional.

Kesimpulan: Antara Harapan dan Realita

Berdasarkan analisis di atas, peluang Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 memang tidak mudah, tetapi bukan tidak mungkin. Filosofi optimisme rasional menunjukkan bahwa dengan kerja keras, strategi yang tepat, dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Indonesia bisa meningkatkan peluangnya. Namun, kita juga harus realistis bahwa banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum mimpi berlaga di Piala Dunia bisa menjadi kenyataan.

Jadi, apakah ini sekadar mimpi atau peluang yang nyata? Jawabannya ada di tangan Timnas Indonesia, pelatih, dan seluruh ekosistem sepak bola Tanah Air. Masyarakat Indonesia tentu berharap bahwa mimpi tampil di Piala Dunia tidak hanya menjadi angan-angan, tetapi bisa segera terwujud di masa depan.

--------------

Dengan artikel ini, kita berharap para pembaca dapat memahami bahwa meskipun kekalahan dari Jepang adalah sebuah kemunduran, namun masih ada cahaya di ujung terowongan bagi sepak bola Indonesia. Tetap optimis, namun realistis.

KARENA 

SIAPA KITA? INDONESIA!!!

SIAPA KITA? INDONESIA!!!

SIAPA KITA? INDONESIA!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun