Mohon tunggu...
A Afgiansyah
A Afgiansyah Mohon Tunggu... Dosen - Digital communication specialist

Praktisi dan Akademisi Komunikasi Media Digital dan Penyiaran. Co-Founder Proxymedia.id // Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana, Universitas Indonesia, dan Universitas Paramadina

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Belanjakan Uang Negara 1,6 Triliun Rupiah, Bagaimana Cara TVRI Bisa Bersaing?

31 Mei 2022   23:29 Diperbarui: 31 Mei 2022   23:34 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sini perlu dilakukan penilaian ulang sumber daya yang dimiliki TVRI mulai dari personil hingga aset TVRI secara keseluruhan. Dengan memetakan kembali sejauh mana kemampuan TVRI, dapat dikembangkan strategi sesuai dengan kapasitas yang dimiliki mulai dari produksi konten, mengarahkan kegiatan media sosial untuk bermuara kepada tayangan siaran TVRI, hingga mengoptimalkan infrastruktur TVRI khususnya sebagai penyelenggara multipleksing siaran digital.

Strategi produksi konten tentunya jadi prioritas utama untuk memenangi kompetisi. Diperlukan integrasi produksi konten antar stasiun produksi TVRI di seluruh Indonesia. Perlu dibuat rangkaian "production book" sebagai panduan utama bagi konten apa saja yang akan diproduksi. Sebelum membuat "production book", diperlukan pemetaan konten yang sesuai dengan TVRI sebagai LPP lalu bagaimana konten tersebut bisa diidentifikasi agar dapat diminati masyarakat dan diterapkan secara teknis oleh stasiun produksi lokal.

Pada saat yang bersamaan, diperlukan kerja sama dengan stakeholder khususnya masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam produksi konten serta terjadi keterlibatan lebih besar melalui platform digital. Di samping itu, keterlibatan industri juga akan dilakukan dalam rangka kerja sama penyelenggaraan konten dan infrastruktur dengan stasiun penyiaran swasta serta pelaku industri pada umumnya. Keterlibatan pelaku industri ditujukan kepada peningkatan kualitas TVRI paralel dengan kesempatan perolehan pemasukan dari sponsor. Kerja sama dengan masyarakat internasional baik lembaga penyiaran, media online, maupun para pembuat konten juga diperlukan dalam mendukung strategi konten.

Dalam hal integrasi kapasitas produksi lokal stasiun TVRI, salah satu kuncinya memberikan kesempatan bagi masyarakat lokal untuk berperan serta dalam media penyiaran hingga ke tingkat nasional bahkan global melalui medium digital. Jadi, ketimbang berusaha menyaingi konten produksi TV swasta nasional untuk meraih kepemirsaan, TVRI sebaiknya fokus kepada pengembangan produksi lokal dengan strategi nasional untuk membangun daya saing melalui potensi masing-masing daerah.

 

Sebagai contoh, produksi lokal yang Saya maksud bukan sekedar memproduksi berita bahasa daerah. Namun bagaimana diciptakan satu strategi produksi bersama di tingkat nasional beserta rincian dan arahan teknis produksi atau biasa disebut dengan "production book" untuk diterapkan oleh TVRI produksi lokal. Misalnya dengan membuat program kuis dengan satu standar bersama, lalu masing-masing TVRI lokal memproduksinya dengan standar sama hingga tingkat nasional, sambil mengajak masyarakat lokal untuk berpartisipasi hingga memperoleh kesempatan untuk tampil di tingkat nasional bahkan menembus komunitas global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun