Mohon tunggu...
A Afgiansyah
A Afgiansyah Mohon Tunggu... Dosen - Digital communication specialist

Praktisi dan Akademisi Komunikasi Media Digital dan Penyiaran. Co-Founder Proxymedia.id // Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana, Universitas Indonesia, dan Universitas Paramadina

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Apakah Kita Masih Perlu TVRI?

30 Mei 2022   22:28 Diperbarui: 3 Juni 2022   17:44 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, mampukah TVRI bersaing meraih pemirsa dengan lembaga penyiaran swasta? Di sini kita perlu melihat praktik lembaga penyiaran publik di negara-negara lain. Inggris bisa dibilang negara paling sukses dalam menyelenggarakan penyiaran lewat British Broadcasting Corporation (BBC). 

Dalam sebuah artikel yang dirilis "The Guardian", lembaga penyiaran publik di Perancis, Italia, AS, Australia, dan Rusia masih belum mampu menyaingi BBC. 

Konten produksi lembaga penyiaran Inggris ini pun berhasil menembus platform OTT internasional seperti Netflix dan Amazon. Di negaranya sendiri, BBC masih mendominasi 31,8% dari keseluruhan khalayak pemirsa TV diikuti oleh ITV, lembaga penyiaran swasta dengan 21,6% kepemirsaan TV di Inggris.

Di sini kita melihat bagaimana lembaga penyiaran publik sangat mungkin untuk bersaing dengan TV swasta yang berorientasi komersial. 

Lalu bagaimana cara TVRI bisa bersaing? Apakah bisa mengikuti kesuksesan BBC di Inggris? Di sini Saya coba membandingkan antara klub sepak bola Inggris dengan klub sepak bola di Indonesia.

Walaupun klub sepak bola Inggris tidak sesering Real Madrid dari Spanyol memenangkan Liga Champion---terakhir Liverpool dipaksa takluk pada final tahun 2022, kita semua sepakat liga Inggris jadi tontonan menarik dan masyarakat kita pun menjadi penggemar setia klub sepak bola Inggris. 

Apakah klub sepak bola Indonesia mampu menandinginya? Saya tidak mau bicara mana yang lebih hebat atau lebih unggul. Tapi setidaknya fanatisme penggemar klub sepak bola Indonesia tidak kalah dengan orang Inggris.

Persib dan Persija misalnya. Klub asal Bandung dan Jakarta ini memiliki penggemar setia yang rela bertaruh nyawa demi membela kehormatan klub kesayangannya. 

Belum lagi bicara pendukung klub Persebaya dari Surabaya dan Arema dari Malang. Mereka dikenal dengan pendukung berani mati walaupun bukan pada tempatnya. 

Di sini kita lihat bagaimana klub sepak bola lokal bisa menarik kesetiaan penggemarnya, meskipun prestasi terbaik klub sepak bola Indonesia baru sampai liga dan kompetisi di tingkat Asia, itu pun tanpa hasil juara.

Keberhasilan klub sepak bola lokal bisa jadi contoh buat TVRI. Berbekal stasiun produksi di berbagai daerah di seluruh Indonesia, lembaga penyiaran publik ini bisa memanfaatkan potensi lokal untuk menjadi pemirsa setianya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun