Mohon tunggu...
Afghani Hamim Rofiqi
Afghani Hamim Rofiqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tetap membumi

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Gangguan Hiperaktif Pada Anak: Bagaimana Cara Mengatasinya?

17 Oktober 2024   05:28 Diperbarui: 17 Oktober 2024   09:24 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Gangguan Hiperaktif atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), adalah gangguan yang dialami oleh anak-anak. Ini ditandai dengan perilaku seperti sulit untuk diam, agresif, aktif secara berlebihan, impulsif, kesulitan mengendalikan emosi, mencari perhatian orang lain, dan sulit untuk memusatkan perhatian. Beberapa penyebab hiperaktif adalah hiperaktif Faktor bawaan genetik, toksik, neuogenik, psikososial, dan lingkungan.

Anak-anak hiperaktif juga mengalami kesulitan dengan tingkat kepuasan diri mereka, sehingga sulit bagi mereka untuk mendapatkan kesenangan pada usia dini, karena mereka sering teralihkan fokus. Proses perkembangan pendidikan juga akan mengalami kesulitan, karena anak-anak ini sulit untuk berkonsentrasi dan kurang mampu menerima instruksi dari guru mereka.

Gejala Gangguan Hiperaktif

  • Anak-anak mudah terganggu dan sulit berkonsentrasi pada aktivitas mereka.
  • Mereka juga memiliki tingkat perhatian yang rendah saat bermain atau mengerjakan tugas sekolah.
  • Anak menjadi gelisah dan kesulitan duduk dengan diam.
  • Selalu perlu bergerak atau berlari.
  • Banyak berbicara dan mengganggu orang lain.

Penyebab Gangguan Hiperaktif

  • Faktor Genetik: Studi menunjukkan bahwa ADHD sering terjadi di keluarga, sehingga faktor genetik penting.
  • Perubahan Kimia di Otak: Perubahan dalam jumlah neurotransmitter di otak, terutama dopamin, dapat memengaruhi kemampuan anak untuk mengendalikan impuls dan tingkat perhatian.
  • Faktor Lingkungan: Paparan terhadap zat-zat berbahaya selama kehamilan, seperti alkohol, nikotin, atau polusi, dapat meningkatkan risiko anak terkena ADHD.
  • Cedera Otak: Beberapa ADHD juga dikaitkan dengan cedera pada bagian otak yang mengontrol emosi dan impuls.

Cara Mengatasi Gangguan Hiperaktif Pada Anak

1. Pengobatan Medis

Mendapatkan diagnosis yang akurat dari dokter atau psikolog anak adalah langkah pertama yang paling penting. Dokter mungkin merekomendasikan obat stimulan seperti methylphenidate atau amphetamine untuk meningkatkan perhatian dan mengurangi hiperaktif jika ADHD dikonfirmasi.

2. Peran Orang Tua

Orang tua sangat penting dalam pengobatan ADHD, mereka harus menjadi pendukung utama anak-anak mereka dan membantu mereka memahami dan mengatasi masalah yang mereka hadapi.

3. Melakukan Terapi Perilaku

Salah satu metode paling efektif untuk membantu anak-anak dengan ADHD adalah terapi perilaku, yang bertujuan untuk mengajarkan anak bagaimana mengontrol perilaku mereka, memperoleh keterampilan sosial, dan mengatasi masalah emosi. Teknik seperti penguatan positif, membuat jadwal rutin, dan mengatur waktu dapat membantu anak menjadi lebih terorganisir dan fokus.

4. Melakukan Olahraga

Untuk anak-anak dengan ADHD, berolahraga dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik sangat membantu karena dapat membantu mereka melepaskan energi berlebih dan meningkatkan konsentrasi. Selain itu, menjaga pola makan yang seimbang dengan mengonsumsi jumlah makanan yang tepat juga dapat membantu mengelola gejala ADHD

Meskipun sulit, gangguan hiperaktif pada anak dapat diatasi dengan strategi yang tepat. Anak-anak dengan ADHD dapat tumbuh dan berkembang dengan baik jika mereka mendapatkan diagnosis yang tepat, mendapatkan dukungan dari keluarga dan sekolah, dan menerima terapi dan penanganan medis yang menyeluruh. Mereka dapat belajar mengendalikan gejalanya, memperoleh keterampilan yang diperlukan, dan memaksimalkan potensi mereka dalam hidup. 

Anak-anak dengan ADHD membutuhkan lingkungan yang penuh pengertian dan dukungan untuk mencapai perkembangan terbaik mereka, jadi yang terpenting adalah kesabaran dan dukungan terus menerus dari orang-orang di sekitar mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun