Mohon tunggu...
Afghan Fadzillah
Afghan Fadzillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fokus pada tujuanmu

Keluarlah dari zona nyaman dan cari saingan agar dirimu berkembang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Epikurean

24 Desember 2022   19:00 Diperbarui: 24 Desember 2022   19:06 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada abad ke 3 SM (sebelum masehi), terdapat 3 aliran filsafat yang sangat popular pada saat itu, yaitu masa paska Aristoteles, periode Hellenisme. Dan salah satunya ialah filsafat epikurean atau bisa juga disebut filsafat epikuros. Epikuros ialah pendiri aliran Epikureanisme yang mana aliran atau filsafat tersebut mengarah pada satu tujuan yaitu memberi kebahagiaan pada manusia. Atau bisa dibilang Epikureanisme mengajarkan kebijaksanaan hidup. Ajaran ini lebih mengutamakan etika, dan yang menjadi dasarnya adalah logika dan fisiknya. Ajaran Epikureanisme mengajak untuk selalu mencari kesenangan, kesenangan itu baik asalkan sekadarnya. Manusia harus bijaksana, harus bisa menikmati segala hal yang kecil dan sederhana. Dengan begitu ia akan mencapai kebebasan batin.

Agar bisa hidup Bahagia, manusia memang perlu menggunakan kebebasan kehendaknya untuk mencari kesenangan sedapat mungkin, tapi terlalu banyak kesenangan juga tidak baik, justru akan menggelisahkan batin manusia. Kebahagiaan yang menjadi inti ajaran moral Epikuros terdiri dalam nikmat, baginya yang baik adalah nikmat, sedangkan yang tidak baik atau buruk adalah yang mendatangkan perasaan tidak enak. 

Namun, orang Epikurean bukanlah kaum hedonis, mereka mengutamakan kenikmatan rohani dibanding dengan jasmani. Epikuros membagi keinginan menjadi tiga bagian, yaitu keinginan alami yang perlu (seperti makan), keinginan alami yang tidak perlu (makanan mahal atau mewah) dan keinginan yang sia -- sia (mengejar kekayaan). Hakikat nikmat itu sendiri adalah dalam ketentraman jiwa yang tenang serta kebebasan dari perasaan risau, khawatir ataupun ketakutan. 

Manusia hendaknya bisa menguasai dirinya dengan bersikap bijaksana, orang yang bijaksana tak akan memperbanyak kebutuhan hidupnya, justru sebaliknya, ia akan memberi batasan dalam kebutuhannya agar tak banyak yang perlu dirisaukan dan bisa hidup dengan bahagia dalam kesederhanaan. Dengan begitu seseorang akan terhindar dari perbuatan yang berlebih untuk menggapai ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan hidup.

Mengenai rasa takut, ada tiga hal yang membuat manusia takut ialah takut kepada dewa dewa, takut akan kematian dan takut terhadap nasib. Menurut ajaran Epikureanisme hal tersebut tak perlu dirisaukan, manusia akan hidup tenang apabila ia mengakui susunan dunia ini dan tak takut kepada dewa ataupun yang lainnya. Karna dewa dewa tak ada campur tangan dalam hidup seseorang didunia ini. 

Jadi Filsafat Etika Epikuros dalam ajaran Epikureanisme adalah agar manusia bisa bersikap bijaksana dan mampu mengatur segala hawa nafsunya, dengan begitu manusia akan hidup tenang dan Bahagia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun