Mohon tunggu...
Afghan Fadzillah
Afghan Fadzillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fokus pada tujuanmu

Keluarlah dari zona nyaman dan cari saingan agar dirimu berkembang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Logika dan Canda

8 Januari 2022   14:26 Diperbarui: 8 Januari 2022   14:33 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada pepatah mengatakan "Lidah lebih tajam daripada pedang". Memang benar adanya lidah bisa lebih tajam dari pada pedang jika kita menggunakan lidah / mulut kita untuk mengucapkan kalimat atau kata-kata yang kurang baik dan kasar yang ditujukan kepada seseorang, bisa dipastikan orang tersebut akan merasa tersakiti, karna ucapan yang seperti itu menusuk kedalam hati dan membuat korban menjadi sakit hati, inilah yang dimaksud dengan lidah lebih tajam dari pedang.

Sakitnya hati akibat dari ucapan buruk atau kasar yang ditujukan kepada seseorang bisa deisebabkan karna 2 hal, pertama saat seseorang sedang naik darah atau emosi. Orang sedang dalam keadaan marah atau emosi kebanyakan akan mengeluarkan kalimat yang buruk atau kasar. Kedua saat sedang bercanda, biasanya kita akan mengeluarkan kata-kata yang kurang baik saat bercanda apalagi kalau sama teman sudah sangat akrab dengan kita. Secara tidak sengaja itu bisa membuat teman kita sakit hati, kita sebagai pelaku tak akan sadar perkataan tersebut akan menusuk teman kita atau tidak.

Tapi zaman sekarang apa yang terjadi? Orang yang sakit hati akibat candaan dari temannya malah disebut "Baper". Saat sedang berkumpul dan bercanda bersama lalu tak sengaja keluar kata-kata kasar yang ditujukan pada teman dan dia gk terima, apa ucap pelaku? "bercanda, gitu ae baper" atau "halah jangan dimasukkan hati" dan beberapa kalimat lain yang digunakan untuk melindungi diri. Intinya semua dianggap biasa dan seakan tak terjadi apa apa. Loh, maksudnya? Ini bukan masalah bercanda atau serius, tapi yang jadi masalah adalah kata-kata yang keluar dari lidah / mulut itu bikin sakit hati.

Entah itu serius atau bercanda jika kalimat yang dilontarkan menyinggung apalagi sampai menusuk kekorban candaan ya siapapun bisa sakit hati, toh juga setiap orang juga memiliki kepribadian, sifat, dan karakter yang berbeda beda. Apakah jika bercanda semua orang harus bisa nerima apapun yang terjadi? Tentu tidak, jangan samakan standartmu dengan standart orang lain. Mausia diciptakan bermacam macam, jangan dianggap semua sama.

Jadi kita harus bisa menjaga lidah / mulut kita agar tidak sembarangan dalam berucap meskipun itu dalam fase bercanda dengan teman. Apakah jika sedang bercanda kita bisa bebas sebebas bebasnya mau melakukan apapun dan melontarkan kata-kata semau kita? Tidak peduli itu buruk atau kasar, jika bercanda ya harus bisa nerima, namanya juga candaan, jangan dimasukkan hati atau baper. Apakah seperti itu? Tentu tidak, tidak logis sama sekali.

Aqidah Filsafat Islam
UIN Sunan Ampel Surabaya

Sumber referensi :

https://riaupos.jawapos.com/6061-opini-logika-dan-dunia-yang-terbalik.html#

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun