SpaceX mengubah teknologi telekomunikasi. Dengan peluncuran konstelasi satelit Starlink di orbit rendah Bumi dapat membuat akses Internet tersedia secara universal di seluruh planet. Saat ini menggunakan Starlink untuk mengakses Internet atau melakukan panggilan telepon membutuhkan parabola dengan kabel dan modem/router yang mendukung WiFi.
Layanan Starlink dapat berfungsi dengan baik karenakan banyaknya satelit yang telah ditempatkan SpaceX di orbit dan masih akan bertambah. Sampai dengan sekarang, lebih dari 5.500 satelit telah mengorbit bumi, tapi untuk cakupan secara global yang mumpuni masih membutuhkan sekitar 6.500 satelit lagi.
SpaceX berencana konstelasi satelit nantinya berjumlah 42.000 dengan berbagai tipe satelit untuk memberikan layanan yang berbeda. Beberapa satelit akan dibuat dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan militer AS. Satelit-satelit  ini baru diuji coba di Kutub Utara dan dinamakan Starshield.
Sebelum kelahiran satelit-satelit Starlink, satelit-satelit geo-stasioner adalah pendahulu generasi satelit yang berfungsi sebagai transmisi sinyal televisi ke rumah-rumah yang dilengkapi dengan antena parabola. TV satelit mengandalkan satelit yang ditempatkan di orbit geo-stasioner. Orbit satelit geo-stasioner berada pada jarak sekitar 30,000 km dari bumi bergerak dengan kecepatan yang selaras dengan rotasi bumi sehingga tampak diam. Satelit Starlink mengorbit pada ketinggian yang jauh lebih rendah dan bergerak lebih cepat dari rotasi bumi untuk mempertahankan ketinggian nya, sehingga orientasinya tidak selalu selaras dengan stasiun bumi. Satelit-satelit Starlink akan membagi signal dengan satelit-satelit Starlink berikutnya untuk menyediakan koneksi yang berkelanjutan.
Starlink memiliki banyak satelit dengan tipe yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan layanan yang diperlukan. Para astronom mengkhawatirkan hali ini karena satelit-satelit ini dapat mengganggu pengamatan bintang dan planet di malam hari.
Pada awal tahun 2023 Starlink mengembangkan dua versi satelit baru dengan nama V2. Kedua versi tersebut diberi nama "Large" (besar) dan "Mini" (Kecil). V2 Large adalah satelit masa depan dan V2 Mini yang akan diluncurkan pada akhir 2023. V2 Mini memiliki berat 800 kilogram (1.760 pon) atau hampir 3 kali lebih berat dari satelit Mini pendahulunya.
V2 Mini dilengkapi dengan peralatan satelit berteknologi baru yang dapat melayani jaringan dengan kecepatan yang lebih tinggi dari pendahulunya sehingga dapat meningkatkan kinerja jaringan komunikasi yang mulai mengalami perlambatan seiring dengan bertambahnya jumlah pelanggan.
Bobot satelit V2 Mini kemudian mempengaruhi jumlah satelit yang dapat ditempatkan oleh roket Falcon 9 ke orbit, jika sebelumnya adalah 60 satelit dalam 1 peluncuran, maka sekarang maksimal 21 satelit.
Bagaimana Cara kerja Direct-To-Cell
Komunikasi panggilan suara ataupun data dari jaringan telepon seluler ke jaringan lain dengan menggunakan koneksi satelit sekarang ini adalah sama dengan koneksi dengan WiFi di rumah, tempat kerja, ataupun tempat umum. Jika telepon seluler terlalu jauh dari router WiFi maka koneksi akan terputus. Koneksi tidak dapat dilakukan tanpa melalui router WiFi yang terhubung dengan antenna parabola ke jaringan satelit Starlink