Menempatkan ribuan satelit ke orbit membutuhkan banyak peluncuran roket. Operator seperti StarLink SpaceX meluncurkan 60 satelit sekaligus menggunakan roket Falcon 9. Meluncurkan konstelasi penuh memerlukan sangat banyak peluncuran khusus. SpaceX bahkan sedang mengembangkan roket generasi baru, Starship, untuk meluncurkan ratusan satelit per penerbangan dan lebih meningkatkan penerapannya.
Mempertahankan dan mengisi kembali konstelasi akan memerlukan peluncuran berkelanjutan karena satelit beresiko mengalami kegagalan atau deorbit. Satelit generasi baru pun perlu diluncurkan dari waktu ke waktu seiring dengan kemajuan teknologi. Kebutuhan akan akses terjangkau ke luar angkasa merupakan pendorong utama pengembangan teknologi roket yang dapat digunakan kembali.
Kinerja dan Kemampuan
Kinerja internet satelit LEO diperkirakan akan menyaingi broadband tradisional dalam beberapa metrik utama. Meskipun penerapannya masih dalam tahap awal, pengujian awal menunjukkan kecepatan, kelembaman, dan kapasitas yang menjanjikan.
Kecepatan
Penyedia satelit LEO mengiklankan kecepatan seperti broadband, lebih dari 100Mbps ke bawah dan 20Mbps ke atas. Namun pada kenyataannya nanti akan bervariasi berdasarkan lokasi, cuaca, kemampuan jaringan, dan faktor lainnya. Pengujian awal telah mendapatkan kecepatan turun dari 50-150Mbps, dengan kelembaman sekitar 20-40ms.
Ini merupakan peningkatan luar biasa atas internet satelit yang menawarkan kecepatan turun 25Mbps atau kurang. Kinerja ini akan terus meningkat seiring dengan peningkatan skala jaringannya.
Kelembaman
Kelembaman pada satelit LEO jauh lebih rendah dibandingkan satelit geo-stasioner tradisional - diperkirakan 20-40 ms dibanding 600 ms+. Hal ini karena satelit lebih dekat ke bumi pada ketinggian ~500 km. Meskipun kelembaman tidak serendah serat optik, tetapi ini akan memungkinkan untuk aplikasi real-time yang memerlukan kelembaman < 30 ms
Kapasitas
Kapasitas global jaringan satelit LEO ini diperkirakan akan sangat besar. Misalnya, SpaceX Starlink berharap dapat menyediakan kapasitas 1Tbps per satelit dan memiliki rencana untuk meluncurkan lebih dari 40,000 satelit. Bandingkan dengan ~100Gbps per satelit pada sistem satelit geo-stasioner tradisional.
Kapasitas adalah kunci untuk memberikan kecepatan tinggi kepada konsumen secara konsisten. Hal ini juga memungkinkan untuk melayani daerah pedesaan yang sulit dijangkau jaringan darat atau pun teresterial
Keandalan
Dengan ratusan hingga ribuan satelit yang direncanakan untuk setiap konstelasi, cakupannya akan konsisten dengan waktu perpindahan yang minimal saat satelit melepaskan koneksinya. Namun, resiko faktor cuaca dan lingkungan masih dapat menyebabkan gangguan.
Cakupan
Meskipun ditujukan untuk cakupan global, wilayah kutub yang terpencil mungkin tidak dapat dilayani secara maksimal. Daerah perkotaan kemungkinan besar akan mengalami masalah jika kapasitasnya terbatas dan ketersediaan satelit di konstelasi dapat mengakibatkan buruknya layanan di kapal/pesawat.
Biaya dan Keterjangkauan
Salah satu aspek penting dari internet satelit LEO adalah keterjangkauan bagi konsumen. Meskipun internet satelit geo-stasioner tradisional terkenal mahal, layanan dari penyedia LEO baru bertujuan untuk bersaing dengan broadband normal berbasis darat.