Apakah Jalan Kaki atau Lari Lebih Baik untuk Menghilangkan Lemak?
Latihan kardio adalah salah satu cara paling efektif untuk membakar kalori dan lemak tubuh. Namun dalam hal menghilangkan lemak, apakah berjalan kaki atau berlari lebih efektif?
Di permukaan, berlari sepertinya merupakan pilihan yang tepat. Kebanyakan orang dapat membakar lebih banyak kalori per menit dengan berlari dibandingkan berjalan kaki. Namun, jawabannya tidak sesederhana itu. Jika Anda melihat efek afterburn, perkembangan otot, dan keberlanjutan jangka panjang, jalan kaki bisa sama baiknya atau bahkan lebih baik untuk menghilangkan lemak.
Artikel ini akan membandingkan berjalan kaki dan berlari dalam hal kalori yang terbakar, efek pembakaran lemak, pembentukan otot, dan penurunan berat badan secara keseluruhan. Kami juga akan melihat manfaat kesehatan dan dampak gabungan dari setiap bentuk olahraga. Pada akhirnya, Anda akan memiliki informasi yang Anda perlukan untuk memutuskan jenis kardio mana yang terbaik untuk tujuan kebugaran dan penurunan lemak Anda.
Pembakaran Kalori
Jalan kaki dan lari sama-sama membakar kalori, namun lari membakar lebih banyak kalori per menit. Berikut rinciannya:
- Jalan kaki dengan kecepatan sedang (9,3 menit/km) membakar sekitar 5 kalori per menit.
- Berjalan dengan kecepatan tinggi (7,5 menit/km) membakar sekitar  7 kalori per menit.
- Berlari dengan kecepatan sedang (6,2 menit/km) membakar sekitar 12 kalori per menit.
- Berlari dengan kecepatan tinggi (5 menit/km) membakar sekitar 15 kalori per menit.
Anda dapat melihat bahwa berlari membakar sekitar 2-3 kali lebih banyak kalori per menit dibandingkan berjalan dengan kecepatan sedang. Secara keseluruhan, semakin cepat Anda bergerak, semakin banyak kalori yang Anda bakar per menit.
Pembakaran Lemak Saat Berjalan vs Berlari
Berjalan dan berlari menggunakan sumber bahan bakar yang berbeda di dalam tubuh. Pada intensitas yang lebih rendah seperti berjalan kaki, tubuh Anda sebagian besar mengambil energi dari lemak, sumber energi pilihan tubuh. Lemak diubah menjadi asam lemak yang kemudian dapat digunakan otot untuk energi.
Pada intensitas yang lebih tinggi seperti berlari, tubuh Anda mulai menggunakan lebih banyak glikogen sebagai bahan bakar. Glikogen adalah bentuk simpanan karbohidrat di otot dan hati. Tubuh Anda dapat menyimpan glikogen senilai sekitar 2000 kalori.
Ketika simpanan glikogen mulai terkuras dalam jumlah besar, tubuh Anda akan mulai memecah lemak dan protein untuk dijadikan energi. Jadi, meskipun berlari dapat membakar lebih banyak kalori total, lebih banyak kalori tersebut mungkin berasal dari glikogen dan protein, bukan dari lemak.
Titik persilangan di mana tubuh beralih menggunakan lebih banyak glikogen vs lemak sebagai bahan bakar bergantung pada tingkat kebugaran Anda. Semakin terlatih Anda, semakin tinggi intensitas yang dapat dilakukan tubuh Anda sebelum memanfaatkan cadangan glikogen.