Mohon tunggu...
AFFIF ARDIANSYAH
AFFIF ARDIANSYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Bermain Game Dan Sepak Bola

Selanjutnya

Tutup

Bola

Rivalitas dalam Sejarah National Basketball Association (NBA)

4 Oktober 2024   18:00 Diperbarui: 8 Oktober 2024   22:02 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lompat bola antara Boston Celtics dan Los Angeles Lakers di Boston Garden pada tahun 1988

Setelah itu kedatangan para pemain kulit hitam sempat memunculkan ketakutan akan kemerosotan jumlah penonton."Dengan banyak para pemain kulit hitam yang ditandatangani, para eksekutif khawatir tidak ada lagi yang menyaksikan atau mendukung sebuah liga 'hitam',"tulis Merlino.

Kombinasi antara perbedaan ras, geografi, dan ketenaran dalam turnamen basket itu menciptakan sebuah tontonan televisi yang luar biasa bagi para penggemar. Situs NBA menyebut mereka sebagai rivalitas paling hebat dalam sejarah NBA.Sebagai pemain bintang, Johnson dan Bird kerap diperbandingkan. Dalam hal kepribadian, Johnson memiliki kepribadian yang terbuka dan Bird cenderung pendiam dan tertutup.Semasa bermain di NBA, baik Johnson maupun Bird, mengaku saling mengawasi hasil pertandingan satu sama lain.Rivalitas mencapai klimaks ketika Bird dari Boston Celtics dan dari Johnson Los Angeles Lakers bertemu di final NBA pada 1984, 1985, dan 1987. Lakers memenangkan dua gelar juara dari tiga pertemuan itu yakni pada 1984 dan 1987.

Pada era 1980-an, hampir mustahil membicarakan Johnson tanpa menyinggung Bird, begitupun sebaliknya. Meskipun bersaing di dalam lapangan, Johnson dan Bird malah menjadi teman dekat selama pembuatan iklan sepatu Converse pada 1984. Walaupun tetap saja dalam iklan tersebut mereka digambarkan saling bermusuhan.Dalam iklan tersebut, ditampilkan Johnson dan Bird main basket satu lawan satu dengan masing-masing menggunakan sepatu Converse. "Ayo, tunjukkan kemampuanmu!" kata Bird.Johnson dan Bird juga sempat berada satu tim dan memenangkan medali emas Olimpiade di Barcelona pada 1992. Saat itu, tim basket Amerika yang berisi pemain-pemain nomor wahid disebut sebagai 'The Dream Team'.

Johnson sempat menunjukkan bukti pertemanannya secara tulus dengan hadir di acara pensiun Bird pada 1992. Ia juga menyebut Bird sebagai seorang 'sahabat selamanya' dalam Hall of Fame.Pada 2009, Johnson dan Bird berkolaborasi dengan jurnalis Amerika, Jackie MacMullan untuk sebuah buku non-fiksi berjudul 'When the Games Was Ours (Saat Pertandingan Jadi Milik Kita)'. Pada tahun yang sama, film dokumenter berjudul 'Magic & Bird: A Courtship of Rivals' pun dirilis. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun