Lalu bagaimana dengan kasus penanggulangan wabah Covid-19 di Indonesia?
Sampai saat ini, virus corona semakin merebak di Indonesia. Pasien terinfeksi bertambah setiap hari. Hingga hari Selasa siang (24/3/2020), jumlah kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia tercatat mencapai total 686 kasus, angka ini betambah 107 kasus dari data sebelumnya.
Jauh hari, dalam menangkal kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia, beberapa daerah telah mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan sekolah dan membatasi interaksi serta pertemuan publik dengan menerapkan sistem sosial distancing.
Hampir rata-rata kampus di Indonesia sudah memberlakukan sistem kuliah berbasis online. Presiden Jokowi sendiri telah menghimbau agar masyarakat saat ini, dalam bekerja, belajar, dan beribadah dilakukan di rumah saja.
Kendati demikian, nyatanya kita tidak seperti Wuhan. Ditengah massifnya penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia, kita masih sibuk untuk saling menyalahkan, sibuk berdebat kusir di media sosial, seakan tidak ada sinergitas antara masyarakat, pemerintah, dan dokter di sejumlah lapangan.
Budaya gotong royong yang selama ini "katanya" menjadi identitas dari karakter bangsa, kini seakan hilang, yang hadir menyeruak kepermukaan malah budaya caci-maki, meraup keuntungan di tengah kesulitan, dan tak jarang menyebar berita bohong (hoaks) untuk menakut-nakuti.
Di sisi lain, warta diberbagai media lebih sibuk dengan pemberitaan perihal berapa jumlah kasus yang terinfeksi, berapa yang meninggal, dan sedikit sekali porsi pemberitaan untuk edukasi tentang corona dan bagaimana cara melawannya. Sehingga, warta media cenderung hanya menghadirkan rasa cemas, panik dan rasa ketakutan. Rasa optimisme kita seolah diuji dengan hadirnya wabah corona.
Sudah sebaiknya Indonesia belajar pada Wuhan bagaimana mereka bisa berhasil melawan corona. Indonesia harus bersatu dan tidak saling menyalahkan. Indonesia mesti kembali pada jati dirinya sebagai sebuah bangsa, yakni bangsa yang menjunjung tinggi semangat gotong royong.
Semangat gotong royong adalah hikmah yang bisa kita petik dari kasus corona yang melanda Wuhan, dimana mereka saling menguatkan serta memberikan informasi sehat dan cerdas.
Jika kita tidak bisa turut dalam memberikan empati, setidaknya jangan menyebar ketakutan, membuat stigma kepanikan, apalagi sampai mencari keuntungan. Sekali lagi, Indonesia mesti belajar pada Wuhan, bahwa tidak ada cara lain untuk melawan corona kecuali bersatu dalam semangat gotong royong.
Pemerintah harus kerja cerdas dan cepat, masyarakat jangan cengeng dan arogan, serta dokter harus lebih terbuka, seluruh elemen masyarakat harus saling bahu membahu. Artinya, semua lapisan masyarakat --tanpa pandang bulu-- harus terlibat secara aktif.