Mohon tunggu...
Affan Nurafqi
Affan Nurafqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Musisi, Finansial

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Menunda Kesenangan untuk Mencapai Kebebasan Finansial

17 Agustus 2024   21:09 Diperbarui: 21 Agustus 2024   09:24 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mengelola keuangan. (Dok via kompas.com)

Jika uang yang mereka miliki dikelola dengan baik, asalkan disiplin untuk menunda kesenangan, tidak konsumtif, tidak bergaya hidup hedon serta mengupayakan sumber daya keuangannya agar dapat bertumbuh dari tahun ke tahun.

Kapan waktu yang tepat untuk mulai meraih kebebasan finansial?

Upaya meraih kebebasan finansial sebaiknya dimulai sedini mungkin. Jika pendapatan kita masih bergantung kepada orangtua, semisal masih menduduki bangku sekolah atau kuliah, setidaknya sangat disarankan untuk mempelajari dan mengimplementasikan sistem Personal Financial Management. 

Sistem pengelolaan uang ini sudah pasti digunakan oleh banyak orang untuk mengatur dan mengalokasikan semua uang yang ia miliki untuk tujuan tertentu. 

Sistem ini merupakan pondasi yang mendasari tercapainya kebebasan finansial di kemudian hari. Namun, jika kita sudah mempunyai pendapatan kita sendiri, maka sangat disarankan untuk memulai investasi secepat mungkin.

Bagaimana cara yang tepat untuk mencapai kebebasan finansial?

Memahami dan mengimplementasikan sistem Personal Financial Management atau manajemen finansial pribadi merupakan start yang bagus untuk mencapai kebebasan finansial. 

Berikut adalah ringkasan dari salah satu metode (metode 50/30/20) dari manajemen finansial pribadi dan langkah-langkah yang bisa dilakukan:

1. Hitung pendapatan bersih per bulan, termasuk juga pendapatan tambahan, passive income, dan pendapatan lain.

2. Alokasikan/budgeting total pendapatan tersebut ke tiga kategori, yaitu:

  • kebutuhan (50%), 
  • keinginan (30%), dan 
  • tabungan (20%). 

Contoh: Total pendapatan Affan per bulan sebesar Rp10.000.000, maka sebesar Rp5.000.000 (50%) akan dialokasikan ke kategori kebutuhan. Selanjutnya sebesar Rp3.000.000 (30%) akan dialokasikan ke kategori keinginan, dan sisa Rp2.000.000 (20%) akan dialokasikan ke kategori tabungan.

3. Jabarkan lagi dari ketiga kategori tersebut ke akun-akun dengan skala yang lebih kecil.

Kategori kebutuhan mencakup akun-akun pengeluaran yang wajib seperti tagihan sewa, tagihan utilitas (air, listrik), belanja bulanan, asuransi kesehatan, dan makanan sehari-hari.

Kategori keinginan mencakup akun-akun pengeluaran yang opsional seperti belanja pakaian, berbagai jenis hiburan, makanan mewah, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun