Mohon tunggu...
Muhammad AffanInamullah
Muhammad AffanInamullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

communication science student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan "Perlakuan" Pemberitaan Media Barat dalam Rusia vs Ukraina

27 Maret 2022   14:39 Diperbarui: 3 April 2022   21:16 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang antara Rusia vs Ukraina telah memasuki genap satu bulan lamanya. Media-media Barat sangat gencar memberitakannya. Namun lain halnya dengan perang-perang yang terjadi di Timur Tengah, antara Israel dan Palestina, Yaman, dan negara-negara lainnya yang pernah diinvasi oleh Amerika dengan alasan pemberantasan teroris. 

Pada saat perang di Ukraina beberapa media Barat kerap melihat korban dalam sudut pandang kemanusiaan, namun sebaliknya di timur tengah korban-korban justru dilihat sebagai teroris dan radikal.

Dalam sebuah perang arus informasi juga menjadi medan perang lainnya. Arus informasi ini memberikan dampak terhadap pendapat publik atas jalannya perang. Pemberitaan oleh media bukan hanya berpengaruh kepada satu sudut pandang orang saja, namun mempengaruhi pemikiran publik seluruh dunia. Oleh karena itu, media-media Barat memiliki peranan yang sangat besar terhadap opini public atas perang di Ukraina dan Timur Tengah. Hal ini tentu sangat dipengaruhi terhadap kepentingan politik dan sosial.

Perbedaan "perlakuan" Media Barat dalam Rusia vs Ukraina

Seperti pada media CBS News di Kyiv yang memberitakan pernyataan koresponden senior "(Ukraina) bukanlah sebuah tempat, dengan segala hormat, yang seperti Irak atau Afghanistan yang sudah menyaksikan konflik selama beberapa dekade. (Kyiv) relatif beradab, relative Eropa, -- saya harus memilih kata-kata itu secara hati-hati -- kota di mana anda tak mengharapkan adanya perang atau sama sekali tak pernah mengharap itu terjadi," ujar Charlie D'Agata.

Contoh lainnya adalah presenter ITV News Inggris, Lucy Watson, dalam liputannya di Polandia, "Yang tak terbayangkan telah terjadi. (Ukraina) bukan negara ketiga dan berkembang. Ini Eropa!"

Pembentukan opini publik ini tentu dilandasi dengan berbagai pihak yang memiliki kepentingan, tidak hanya media, namun pemerintahan, dsb. Sehingga dalam perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina terdapat pihak-pihak tertentu yang punya kepentingan untuk menjadikan sebagai pembentukan opini masyarakat global.

Dalam hal ini kepentingannya adalah bagaimana Ukraina secara heroik menghadapi Rusia, menggeser isu yang sedang terjadi di Palestina, dan bagaimana masyarakat dunia menjadi sangat benci dengan Rusia serta menjadikan Eropa dan Amerika sebagai pahlawan, Bagaimana Amerika menyingkirkan Rusia dan menunjukkan Amerika menjadi negara yang lebih superpower. 

Sebuah pertanyaan besar muncul dibenak kita bagaimana caranya media-media Barat mampu membuat dan mempengaruhi opini publik. Bagaimana mungkin orang-orang dengan sudut pandang dan pendirian yang berbeda-beda bisa dipengaruhi, bahkan dari seluruh Dunia. Jawabannya adalah dalam Ilmu Komunikasi ada sebuah teori yang menjadi sangat penting dalam membahas media massa yaitu teori Agenda Setting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun