Mohon tunggu...
Affan GhaffarFadilah
Affan GhaffarFadilah Mohon Tunggu... Lainnya - a space of sharing happines

we may be a nothing, but we must stand for something

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebijakan yang Memanusiakan

10 Juli 2021   11:58 Diperbarui: 10 Juli 2021   12:10 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih terus bergulir, terulang pada hal yang sama. Kita masih berada dalam situasi pandemi yang belum tau pangkal ujungnya. Seakan kita berjalan ditempat, padahal sudah ribuan cara yang diperbuat. Aturan demi aturan telah diterbitkan, beragam kebijakan juga telah dirumuskan. Namun, seakan kita berjalan pada lorong waktu yang penuh kehampaan, gersang akan pengharapan.

Setiap kita mungkin tidak berhenti dan tidak akan berhenti mengayun roda kehidupan agar tetap berjalan. Menjemput sisa-sisa harapan pada persimpangan mata air kehidupan. Bukan tak berpikir panjang akan dampak dan reisiko, melainkan hidup adalah tentang pengorbanan besar demi menghidupi orang-orang yang disayangi.

Beberapa solusi mungkin sudah dijalani, bermula dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB), hingga pemberlakuan pembatsan kegiatan masyarakat (PPKM). Segala cara diambil dan diterapkan untuk mengedepankan keselamatan akan hidup banyak orang. Pula, saya meyakini bahwa selalu ada niat baik dibalik sebuah kebijakan yang arif dan bijaksana.

Maka, juga seharusnya kebijakan itu memanusiakan semua apa yang ada didalamnya, tidak melihat golongan atau dari kelas sosial mana ia berada. Saling mengingatkan, juga saling melindungi dari situasi yang kurang baik ini. Bukan malah mengusir, menjarah atau bahkan merusak sumber pengharapan orang-orang yang sedang memperjuangkan nasibnya juga nasib keluarganya.

Saya sepakat akan adanya sebuah ketegasan, saya juga sangat setuju agar kita bersama segara keluar dari situasi sulit ini. Namun bukan berarti ambisi itu menutup mata hati kita, juga menyampingkan rasa kemanusiaan kita. Bukan berarti juga bebas untuk berlaku 'se-enaknya' terhadap orang lain yang mungkin tidak memiliki kekuataan akan sebuah kekuasaan. Selalu ada cara yang baik, akan selalu ada jalan tengah bagi tiap penyelesaian. Atau jangan-jangan memang sudah buntu jalan pikiran ? terhimpit akan pahitnya keadaan ?

Selalu ada penceharan bagi mereka-mereka yang dipaksa tutup tokonya, bagi mereka yang disita gerobaknya, bagi mereka yang dihakimi dengan seenaknya. Harapan itu akan tumbuh subur dengan beragam cara baik, membukakan jalan yang dialiri oleh mata air kehidupan, sekalipun terhalang oleh ognum yang merepotkan.

Kebijakan yang memanusiakan adalah salah satu kunci agar terus saling menghidupi. Bukan sekedar tulisan, dalam ranah praktik juga harus memanusiakan. Tidak saling mencederai atau bahkan memperpanjang rentetan masalah baru. Kita memang hidup ditengah pandemi namun perjuangan kemanusiaan tetaplah abadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun