[caption id="attachment_180545" align="alignnone" width="640" caption="Singapore Flyer"][/caption]
Perjalanan saya di mulai kembali dengan naik MRT Circle line yang belum lama dioperasikan. Kemudian saya pun turun di stasiun dengan nomer kode CC4 yaitu Promenade. Begitu keluar stasiun, sudah kelihatan sebuah kincir raksasa atau lebeih keren disebut Ferris Wheel yang termasuk salah satu kincir terbesar di dunia.Dari sini , dengan mengikuti petunjuk arah berwarna biru saya masih harus berjalan sedikit sekitar 5 menit. Menuju ke pintu masuk Singapore Flyer ini.
[caption id="attachment_180546" align="alignnone" width="640" caption="Captain Explore sang mobil amfibi"]
Kebetulan dalam perjalanan menyusuri bagian selatan kota Singapura ini saya sempat melihat sebuah perahu yang diberi roda dan bisa berjalan di jalan raya. Kalau tidak salah ini merupakan kendaraan amphibi yang biasa mengangkut wisatawan keliling sebagian negara pulau ini.Ternyata kendaraan yang bisa berjalan di laut dan di darat ini bernama Captain Explorer dan konon pernah digunakan dalam perang Vietnam. Kendaraan ini kemudian diperbaiki dan dipercantik untuk digunakan sebagai wahana wisata yang menarik dan disebut DUWK dan diucapkan mirip duck yang artinya bebek.
[caption id="attachment_180547" align="alignnone" width="640" caption="Logo Singapore Flyer"]
Saya terus berjalan menuju pintu masuk dan sempat melewati taman dengan rerumputan yang hijau. Namun, sore itu tidak banyak orang yang berjalan kaki kecuali saya. Perjalanan yang sepi ini membuat perasaan sedikit tambah asyik dan unik karena di Singapura biasanya kita selalu berada dan berjalan dalam keramaian. Saya pun akhir sampai di sekitar pintu masuk dengan banyak tempat berlogokan Singapore Flyer dengan lingkaran biru vertical bertumpu di atas tiga lingkaran horizontal berwarna merah hijau dan oranye.
[caption id="attachment_180548" align="alignnone" width="640" caption="Dari Jembatan layang"]
Dari tempat ini, kincir raksasa itu tampak dengan jelas menghiasi udara kota Singapura, membuat saya makin tidak sabar untuk segera ikut berputar bersamanya. Saya kemudian melewati semacam jembatan penyebrangan di mana kita dapat melihat halaman Singapore Flyer di sebrang sana.
Setelah membeli tiket yang harganya cukup mahal untuk ukuran kantong saya yaitu 29.50 Dollar Singapura. Untungnya antrian tidak terlalu panjang sehingga saya bisa langsung masuk ke semacamruang yang menjelaskan tentang kincir raksasa ini. Disini kita dapat mengetahui sedikit banyak tentang kincir yang tingginya sekitar 165 meter ini.
[caption id="attachment_180549" align="alignnone" width="640" caption="Sebelum boarding"]
Akhirnya saya pun masuk ke dalam salah satu sebuah kapsul yang hampir seluruhnya terbuat dari kaca. Karena kebetulan pengunjung tidak ramai kapsul saya hanya dimuati empat orang termasuk saya. Sementara kincir terus berputar dengan perlahan-lahan.
Selama perputaran ini, saya mulai menyaksikan sebuah pemandangan yang benar-benar menakjubkan. Panorama 360 derajat dimana hampir semua ikon bersejarah kota Singapura dapat disaksikan. Senja mulai ,merekah dan saya dapat melihat Marina Bay, Raffles Place Merlion Park dengan patung singa yang selalu memancarkan air serta tempat-tempat menarik lainnya.
[caption id="attachment_180551" align="alignnone" width="640" caption="Jembatan Benjamin Sheares"]
Sementara , ketika kapsul saya tepat berada di puncak, saya juga dapat menyaksikan kemegahan Jembatan Benjamin Sheares dengan arus lalu lintas nya yang padat, dan juga pemandangan lain seperti Sungai Singapura yang airnya jernih. Dan ketika saya mengalihkan pandangan ke arah selatan, bahkan dikejauhan juga terlihat sebagian wilayah pulau Batam.
[caption id="attachment_180555" align="alignnone" width="640" caption="Pemandangan di atas Singapore FLyer"]
Sang kincir raksasa terus berputar, dan kini giliran kapsul saya mulai turun. Saya pun masih bisa menyaksikan beberapa ikon kota Singapura yang lain seperti bangunan berbentuk Durian yang memiliki nama resmi “Esplanade, Theatre on the Bay”.Sementara kalau saya palingkan ke arah lain, terdapat juga sebuah hotel resot “MarinaBay Sands” yang merupkan salah satu kasino terbesar di Asia Tenggara saat ini.
[caption id="attachment_180554" align="alignnone" width="640" caption="Duriian of Singapore"]
Akhirnya kapsul saya pun menyelesaikan satu putaran setelah kira-kira 30 menit berputar. Senja sudah turun di kota SIngapura dan lampu-lampu yang gemerlap pun sudah menghiasi skyline kota singa ini. Saya kemudian berjalan kaki menuju Youth Olympic Park untuk menikmati suasana malam yang menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H