Mohon tunggu...
Affandi Ismail
Affandi Ismail Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ternyata menulis itu asyik.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pohon Tua dan Lampu Natal di Nathan Road

27 Desember 2011   08:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:42 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengunjungi Hongkong belumlah lengkap kalau tidak sekedar cuci mata di kawasan belanja klasik yang terkenal yaitu "Nathan Road". Jalan yang namanya diambil dari orang penting Inggris pada jaman kolonial ini terletak memanjang beberapa kilometer di semenanjung Kowloon yang artinya sembilan naga ini. Akses menuju Nathan Road juga sangat mudah, dari ujung selatan , terletak Star Ferry yang dapat membawa kita kesini dari Hongkong Island dalam waktu sekitar 8 menit menempuh pelayaran dengan pemandangan paling spektakuler, yaitu barisan pencakar langit di Kowloon dan pulau Hongkong. Sementara itu, sepanjang jalan ini puluhan rute bus bertingkat KMB atau "Kowloon Motor Bus" akan setia menemani kita berwisata di jantung kota yang pernah menjadi koloni Inggris selama 150 tahun ini. Kalau mau bebas macet tepat di bawah Nathan road ada beberapa stasiun MTR atau kereta api bawah tanah. Dari Stasiun Tsim Sha Tsui, Jordan, Yau Mat Tei, sampai Mongkok dan Prince Edward. Suasana Natal di Parklane Shoppers Boulevard Saya keluar dari stasiun MTR Tsim Sha Tsui melalui pintu yang persis terletak di dekat Masjid Kowloon yang megah. Nampak sekali suasana kontras antara kemegahan masjid dan hiruk pikuk keramaian di sekelilingnya. Sambil berjalan terus menuju ke utara menyusuri kakilima yang nyaman. Saya pun sampai di sepotong Nathan road dimana lebar kaki limanya lebih dari 20 meter sehingga sangat nyaman untuk pejalan kaki. Apa lagi 'kaki duapuluh" ini dinaungi oleh barisan pohon-pohon sejenis beringin yang nampak sudah tua. Selain itu, kalau kita lelah berjalan, deretan kursi kayu berwana coklat kekuningan dengan rangka besi tempa berwarna hitam siap diduduki dengan gratis. Di sebelah kiri, berjejer deretan toko-toko dengan merek internasional dan lokal siap memenuhi nafsu belanja kita. Di belakang deretan toko tadi, terdapat Kowloon Park, yaitu salah satu taman yang paling luas dan asri di tengah kawasan hutan beton dan pencakar langit. Yang lebih menarik lagi adalah hiasan lampu-lampu uang berwana biru yang menghiasi langit di antara kawasan pertokoan dan jalan raya. Ribuan lampu berkelap-kelip bak bintang di angkasa kaki lima. Hembusan angin dingin di akhir bulan Desember, dan ramainya suasana belanja memang merupakan kombinasi unik yang mungkin hanya ada disini. Beringin Tua, Gereja St Andrew dan Yue Hwa Saya terus berjalan ke utara. Di sebelah kiri tampak tangga naik menuju Kowloon Park yang dihiasi ucapan natal. Sementara di dalam gedung ini , juga terdapat sebuah toko serba ada yang menjual produk Cina sejak jaman dahulu menjadi ikon belanja di Hongkong yaitu "Yue Hwa Chinese Products". Di seberang jalan, terlihat samar-samar di kegelapan malam sebuah gereja tua "St. Andrew Cathedral". Bangunan yang didominasi bata merah ini tanpa sedikit angker namun tetap anggun di antara gedung-gedung jangkung di sekitarnya. Suasana mistis Nathan Road di malam hari tidak dapat dilepaskan dengan kehadiran beringin tua tadi. Saya perhatikan lebih dekat, nampak akar dan batang pohon yang sudah membentuk pola tersendiri yang sangay khas seakan- akan berkata: "Ini aku, aku sudah berada disini ratusan tahun". Sambil terus berjalan ke utara saya menyebrangi Austin Road dan akhirnya menuju stasiun MTR Jordan, saya tetap merenung akan keberadaan pohon-pohon tua tadi yang menjadi sangat kontras dengan kehangatan lampu-lampu hias dan kursi taman. Walaupun tidak merayakan natal, saya menikmati Sebuah libur natal yang berkesan di Hongkong.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun