Mohon tunggu...
amk affandi
amk affandi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

coretanku di amk-affandi.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengelola Stress

21 September 2012   01:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:06 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1348191688608050289

[caption id="attachment_213578" align="aligncenter" width="560" caption="stress menghadapi ujian (dokumen pribadi)"][/caption]

Galau, sedih, gembira adalah efek dari stress. Tidak pandang umur, jabatan ataupun suku. Stress menghinggapi semua manusia. Ada juga yang bilang, binatangpun bisa terserang stress. Masih hangat dalam ingatan kita, beberapa ikan lumba-lumba sengaja mendamparkan diri di bibir pantai. Disinyalir, ikan lumba-lumba stress menghadapi keganasan ikan hiu untuk dimangsa.

Disiplin ilmu yang membahas perihal stress, memang belum lama bila dibandingkan dengan umur manusia. Qabil, anak Adam yang bersaudara dengan habil bisa terserang stress. Qabil tidak menerima keputusan kedua orangtuanya untuk dijodohkan dengan Lubuda. Ia tetap menginginkan Iqlima yang telah dijodohkan dengan Habil. Karena tidak bisa menerima kenyataan, Qabilpun membunuh Habil. Hanya untuk mendapatkan perempuan dambaan. Stress dapat menyebabkan pembunuhan.

Seiring dengan perkembangan pengetahuan, kajian stress kian hari kian sempurna. Stress tidak hanya soal pembunuhan, atau sakit jiwa. Stress dapat datang setiap waktu dengan tingkat derita yang berbeda-beda. Dengan mengetahui penyakit hati seperti ini, diharapkan sedini mungkin dapat dilakukan pencegahan.

Melalui pengetahuan dan informasi, penderita dapat mengobati dan mencegah secara mandiri hanya dengan mengetahui ciri-cirinya.

1. Eustress.

Stress jenis ini dikatagorikan sebagai stress yang positip. Mengapa? Karena, begitu muncul, orang akan mencapai titik kreatif. Mampu menyelesaikan pekerjaan sebelum tenggat waktu tiba. Bahkan kualitas pekerjaanyapun lebih dari standar yang ditetapkan. Orang yang terkena stress katagori ini, akan menyadari kesalahan dan mampu memperbaiki tanpa bantuan orang lain. Penemuan fenomenal dalam bidang teknologi berawal dari eustress.

2. Distress.

Seringkah pembaca mengalami frustasi? Takut? Dalam sebuah rubrik psikolog menjawab, ada orang yang takut dengan cicak. Orang yang membaca pasti tertawa. Mengapa cicak , hewan reptil sahabat kala menjelang tidur, demikian ditakuti? Itulah ketakutan yang menimbulkan stress.

Cara pencegahannya dengan mendengar musik. Methode ini sangat efektif untuk menghalau frustasi. Pilihlah lagu yang dapat membangkitkan semangat. Bernyanyi bisa juga sebagai obat. Sekalipun hanya berdengung atau bersiul.

3. Understress.

Saat pembaca mulai kehilangan tantangan, kurang berpartisipasi dalam menyelesaikan pekerjaan, baik individu maupun kelompok, waspadalah. Ciri-ciri sperti ini merupakan stress tingkat lanjut. Pembaca pasti pernah merasakan perasaan jenuh dan tak berdaya, meskipun fisik sehat dan dalam kondisi tidak berpuasa.

Stress macam ini dapat dicegah dengan berteriak. Tapi hati-hati. Lihat lingkungan. Usahakan relaksasi dengan jalan berteduh. Bisa juga kaki dimasukkan ke dalam air. Angin dan air sangat membantu mendinginkan suasana hati yang sedang panas. Paksa dan usahakan, diri Anda dapat membahagiakan orang lain.

4. Overstress. Mengelola stress perlu latihan. Tidak bisa kita dapatkan seketika. Kerja keras adalah kegiatan yang rentan terhadap overstress. Stress yang berlebihan. Target memang harus dikejar. Beban pekerjaan mestinya diimbangi dengan kemampuan. Manakala antara beban dan kemampuan tidak berimbang, tunggulah stress menanti.

Memprioritaskan pekerjaan merupakan jalan terbaik. Pemilahan pekerjaan berdasarkan kepentingan harus dilakukan. Dengan demikian, antara harapan dan kenyataan akan bertemu dalam sebuah kutub produktifitas. Jangan membawa pekerjaan kantor ke rumah atau sebaliknya, juga salah satu tindakan pekerjaan. Kecuali mereka yang sudah mahir membagi waktu antara keluarga, pekerjaan dan masyarakat.

Waktu menulis artikel ini, penulis sedang mengalami stress stadium 5. Saya obati dengan makanan yang bergizi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun