Mohon tunggu...
amk affandi
amk affandi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

coretanku di amk-affandi.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lagu Cinta Terbaik

18 Mei 2011   07:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:31 1394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_110346" align="alignleft" width="150" caption="ega4ever.blogspot.com"][/caption] Saat saya masih kecil, saya paling suka mendengarkan acara tangga lagu di radio. Saya ingat betul lagu “Lagu Untuk Sebuah Nama” yang dinyanyikan oleh Ebiet G Ade demikian lama bertengger dipuncak. Saya tak ingat benar berapa minggu lagi itu sebagai pemuncak. Kalau tidak salah sampai 14 minggu – 3 bulan. Saingan terdekat adalah lagunya “Jangan Sakiti Hatinya” yang dipopulerkan Iis Sugianto.

Lagu lama, seputar tahun 70 – 80 an, hingga sekarang masih menjadi favorit bagi penggemar. Lirik lagunya sederhana, irama lagunya juga sederhana, tapi penyanyinya punya karakter yang kuat. Penyanyi yang masuk ke dapur rekaman, memang telah diseleksi dengan ketat. Musisi tak akan membiarkan seorang calon penyanyi yang berangkat dari suara biasa-biasa saja. Boleh dikatakan bahwa penyanyi masuk dalam lorong bakat alam, bergulat di ranah alam.

Lagu Untuk Sebuah Nama yang menjadi sound track film “Arjuna Mencari Cinta”, yang diperankan oleh Herman Felani sempat memicu perdebatan. Penggemar wayang tak rela bila Arjuna (tokoh pewayangan) dijadikan sebuah judul film yang diembel-embeli dengan mencari cinta. Seakan-akan bahwa Arjuna itu adalah Don Juan.

Beberapa tahun terakhir ini saya baru mengerti bahwa Lagu Untuk Sebuah Nama adalah lagu yang realistis. Inilah lagu cinta yang terbaik menurut versi saya. Ini bukanlah pengalaman pribadi, tapi saya lagu yang saya pahami lewat liriknya. Bahwa cinta tak harus bertemu, sekalipun hanya lewat bayangannya.

Lagu Untuk Sebuah Nama

Mengapa jiwaku mesti bergetar Sedang musikpun manis kudengar Mungkin karena kulihat lagi Lentik bulu matamu Bibirmu dan rambutmu yang kau biarkan Jatuh berderai di keningmu Makin mengajakku terpana Kau goreskan gita cinta Mengapa aku mesti duduk disini Sedang kau tepat didepanku Mestinya kau berdiri berjalan kedepanmu Kusapa dan kunikmati wajahmu Atau kuisyaratkan cinta Tapi semua tak kulakukan Kata orang cinta mesti berkorban Mengapa dadaku mesti bergoncang Bila kusebutkan namamu Sedang kau diciptakan bukanlah untukku Itu pasti tapi aku tak mau perduli Sebab cinta bukan mesti bersatu Biar kucumbui bayanganmu Dan kusandarkan harapanku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun