Mohon tunggu...
Muhammad Affandes
Muhammad Affandes Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

No what... what lha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ini Tentang Kebaikan (Bagian 2)

19 Januari 2012   06:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:42 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Lantas, bagaimana kita menentukan suatu kebenaran (mana yang baik dan mana yang buruk)? Adakah standarisasinya? Atau kah hanya tergantung berdasarkan persepsi masing-masing orang?

Jika kebenaran itu bergantung dari hasil pemikiran manusia saja, sepertinya itu cukup untuk menjelaskan mengapa seorang perampok berani melakukan perampokan, ya karena ia ingin menghidup keluarganya, atau mungkin sama seperti Robin Hood, merampok untuk menolong anak yatim dan orang tidak mampu. Itu cukup untuk menjelaskan mengapa seorang mau membunuh orang lain lantaran orang tersebut telah membunuh orang tuanya. Dan sekali lagi, itu sangat cukup untuk menjelaskan mengapa para pejabat di negeri ini sibuk untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya lantaran uangnya habis untuk menyogok sana sini agar ia bisa menduduki jabatan tersebut.

Jika sudah begini, mengapa kita masih menyalahkan mereka berbuat seperti itu, toh menurut mereka itu sudah benar, dan itu sudah seharusnya ia lakukan. Mengapa kita marah ketika mereka merampok rumah kita? Toh mereka menganggap kita kikir dan mereka ingin menghidupi keluarga mereka. Mengapa kita marah ketika mereka membunuh orang tua kita? Toh karena orang tua kita yang lebih dahulu membunuh orang tuanya. Lalu mengapa kita masih sibuk berdemonstrasi di jalan-jalan menuntut agar pejabat yang korupsi untuk dipenjarakan? Toh, uang mereka habis untuk menyogok sana-sini supaya bisa mendapatkan jabatan itu. Mengapa?? Mengapa??

Itu karena kebenaran yang datang dari manusia hanya berdasarkan kepada sesuatu yang menguntungkan atau merugikan manusia itu sendiri. Apabila kita hendak berbuat baik, itu lantaran ada keuntungan yang ingin diperoleh, atau lantaran gak ada ruginya jika kita berbuat demikian.

Mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak pantas, dan hanya kepada Allah lah aku memohon ampunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun