Pengalaman asistensi mengajar adalah salah satu bagian penting dalam proses pendidikan bagi calon guru. Selama melakukan program asistensi mengajar di SMK Negeri 8 Malang, pengalaman ini memberikan banyak pelajaran yang berharga, baik dari segi pedagogi, interaksi dengan siswa, hingga pengelolaan kelas. Tulisan ini akan menceritakan pengalama  saya dalam menjalani asistensi mengajar Universitas Negeri Malang di SMK Negeri 8 Malang. Tantangan yang dihadapi, serta pembelajaran yang diperoleh
Latar Belakang SMK Negeri 8 Malang
SMK Negeri 8 Malang adalah salah satu sekolah menengah kejuruan terkemuka di Kota Malang, yang menawarkan berbagai program keahlian. Sekolah ini dikenal memiliki fasilitas yang lengkap dan tenaga pengajar yang kompeten, yang mendorong siswa untuk mengembangkan  ketermapilan praktis serta pengetahuan akademis. Sebagai sekolah yang berfokus pada pendidikan kejuruan . SMK Negeri 8 Malang memiliki visi untuk mencetak mewujudkan sekolah model bermutu unggul, bersitifikasi lembaga internasional, berkarakter berdasarkan, IMTAQ dan IPTEK, berkompeten dibidang keahlian serta berbudaya lingkungan. SMK Negeri 8 Malang mempunyai 4 program keahlian yaitu: Mekatronika, Elektronika Industri, Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
Observasi
Sebelum memulai asistensi mengajar, saya diberi kesempatan oleh waka kurikulum dan kordinator am untuk mengobservasi kelas yang akan saya asistenkan. Melalui observasi ini, saya diberikan amanah untuk mengajar mata pelajaran Kerja Bengkel dan Gambar Teknik di kelas X Mekatronika A. Pada observasi ini saya juga menyepakati TP ( Tujuan Pembelajaran) dan ATP (Acuan Tujuan Pembelajaran) dengan guru pamong yang akan saya buat dan ajarkan kepada siswa.
Sebagai sekolah kejuruan, siswa SMK Negeri 8 Malang memiliki fokus yang kuat pada mata pelajaran produktif. Saya mencoba menerapkan metode pembelajaran aktif, seperti diskusi kelompok, studi kasus, dan proyek berbasis masalah. Misalnya, dalam mata pelajaran yang saya ampu ini, saya menggunakan quiziz dan melakukan platihan software proteus kepada peserta didik agar pembelajaran tidak membosankan dan mudah dipahami sebelum melakukan praktikum di bengkel secara langsung. Teknologi seperti quiziz membantu dalam mengatasi kejenuhan siswa selama melakukan pembelajaran terlebih lagi teori. Software seperti proteus juga merupakan pemanfaatan teknologi yang relavan dalam tugas-tugas mereka. Mereka dapat membuat simulasi dan Rangkaian schematic Flip Flop sederhana yang nantinya akan di praktikan atau dibuat secara langsung oleh siswa di dalam bengkel.
Tantangan yang Dihadapi
Selama asistensi mengajar, saya menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah mengelola kelas yang heterogen. Siswa di SMK Negeri 8 Malang memiliki latar belakang yang beragam, baik dari segi kemampuan akademis maupun minat. Saya harus menyesusaikan metode pengajaran agar dapat mengakomodosai semua siswa, baik yang cepat memahami materi maupun yang memerlukan waktu lebih lama. Saya juga harus memastikan bahwa setiap materi yang diajarkan dapat di aplikasikan dalam konteks nyata. Misalnya, dalam mengajarkan mapel Kerja Bengkel dan Gambar Teknik ini, saya tidak hanya memberikan teori tentang bagaimana cara menyolder yang baik dan benar, tetapi juga mengajak siswa untuk melakukan praktek menyolder PCB secara langsung di didalam bengkel.
Pembelajaran dan Manfaat yang didapat selama AM
Pengalaman asistensi mengajar di SMK Negeri 8 Malang memberikan banyak pembelajaran berharga. Salah satunya adalah belajar untuk lebih peka terhadap kebutuhan siswa dan bagaimana cara terbaik untuk memotivasi mereka. Pengalaman ini juga memperkuat kemampuan saya dalam merancang dan mengimplementasikan rencana pembelajaran. Saya belajar untuk membuat modul ajar yang tidak hanya mencakup materi yang harus diajarkan, tetpai juga metode dan strategi yang akan digunakan untuk menyampaikan materi tersebut
Penutup
Pengalaman Asistensi Mengajar di SMK Negeri 8 Malang adalah salah satu pengalaman paling berharga dalam perjalanan saya menjadi seorang guru. Melalui pengalaman ini, saya belajar banyak tentang pengajaran, interkasi dengan siswa, dan pengelolaan kelas. Tantangan yang dihadapi selama proses ini membantu saya untuk tumbuh dan berkembang sebagai seorang pendidik. Saya sangat bersyukur dan beterima kasih kepada LP3 UM dan SMK Negeri 8 Malang atas kesempatan ini. Â Saya berharap dapat terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan saya untuk menjadi guru yang lebih baik di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H